Bencana Israel: Badai Pasir Selimuti Selatan, Kebakaran Landa Dekat Yerusalem

Bencana Israel: Badai Pasir Selimuti Selatan, Kebakaran Landa Dekat Yerusalem
Israel dihajar badai pasir hebat di bagian selatan bersamaan dengan kebakaran hutan besar di dekat Yerusalem (sc/io)

INDONESIAONLINE – Israel menghadapi hari penuh kekacauan pada Rabu (30/4/2025), ketika badai pasir hebat melanda bagian selatan bersamaan dengan kebakaran hutan besar di dekat Yerusalem. Dua bencana alam yang terjadi hampir bersamaan itu mengacaukan aktivitas publik, memicu evakuasi, serta membuat pemerintah membatalkan peringatan Hari Kemerdekaan ke-77.

Badai pasir menggulung Gurun Negev dan menyelimuti kota Beersheba dalam awan debu pekat. Video yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan pemandangan mencekam: langit berubah menjadi jingga gelap, bangunan tampak menghilang dalam kabut pasir, dan jarak pandang hampir nol.

Sebuah pangkalan militer yang terletak di kawasan Negev turut terdampak. Dalam rekaman video, terlihat para prajurit kesulitan menutup gerbang karena angin yang begitu kuat menerjang.

Peringatan cuaca ekstrem telah dikeluarkan sebelumnya oleh Badan Meteorologi Israel. “Sepanjang hari, wilayah selatan akan diselimuti debu, angin kencang, dan badai pasir,” ujar Lior Sudri, pakar meteorologi lokal.

Ia juga menambahkan bahwa suhu melonjak hingga 38°C di pesisir, memperburuk situasi dengan gelombang panas ekstrem.

Di tengah kekacauan tersebut, pemerintah mengambil langkah darurat dengan membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan secara langsung dan menggantinya dengan siaran televisi versi rekaman. Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan masyarakat.

Sementara itu, di sisi barat negara itu, kebakaran hebat menerjang hutan dan lahan kering di sekitar Yerusalem. Api dengan cepat menjalar hingga mendekati jalan utama Rute 1, yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv. Layanan darurat menutup jalur itu sepenuhnya demi keamanan.

Tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun sedikitnya 13 orang terluka. Tiga di antaranya terpaksa dievakuasi dari rumah mereka yang terancam api. Rekaman berita memperlihatkan warga meninggalkan kendaraan mereka di tengah jalan dan berlari menjauh dari titik api yang terus meluas.

Sebanyak 120 petugas pemadam dikerahkan untuk menangani kobaran api, namun upaya pemadaman masih menghadapi kesulitan akibat suhu tinggi dan angin kencang. Dalam pernyataan resminya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa bantuan dari negara sahabat telah diminta. Italia dan Kroasia dipastikan akan mengirim tiga pesawat pemadam. Permintaan bantuan juga diajukan ke Yunani, Siprus, dan Bulgaria.

Dua bencana besar dalam satu hari membuat situasi di Israel menjadi semakin genting. Dengan cuaca ekstrem masih berlanjut dan api belum sepenuhnya terkendali, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana negara tersebut akan mengatasi krisis ganda ini.