INDONESIAONLINE – Beredar video dan foto viral penampakan  Bengawan Solo yang menghijau bak lapangan rumput lantaran tertutup tanaman eceng gondok.

Salah satu yang mengunggah fenomena itu adalah akun Instagram @lambeturah. Dalam video yang dibagikan  tampak kamera menyorot  Bengawan Solo dari atas. Terlihat di sepanjang bawah jembatan penuh dengan eceng gondok.

Tampak jelas permukaan air sungai Bengawan Solo berubah warna hijau lantaran tertutup eceng gondok.

Dalam keterangan yang dibagikan, eceng gondok tersebut menutupi permukaan Bengawan Solo sepanjang 5 kilometer. Tepatnya di bawah jembatan Sukomalo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak warganet yang khawatir adanya eceng gondok bisa mengganggu ekosistem sungai.

“Justru ikan kesulitan berkembang di sana karena ga dapet cahaya matahari yg cukup,” kata @novanyazi***.

Baca Juga  Asyik Nonton Film sama Pacar, Seorang Pria Ditangkap Polisi

“Banyak enceng gondok = indikator kualitas air yg rendah = menurunkan kadar oksingen air = biota air banyak yg mati,” sambung @qoni****.

“Kebanyakan ga bagus u/ makhluk hidup = didalam airnya. Bisa banyak yg mati krn air nya kekurangan oksigen, populasi ikan bisa mati banyak,” kata @janineintan****.

Usut punya usut, penampakan eceng gondok yang menutupi permukaan Bengawan Solo itu terlihat sejak Rabu (25/10/2023). Warga pun menyebut  jumlah eceng gondok terus bertambah.

“Saking banyaknya eceng gondok, permukaan air Bengawan Solo hampir tidak tampak,” kata Rizki, salah satu warga, Sabtu (28/10/2023).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama membenarkan adanya tanaman eceng gondok yang menumpuk di aliran Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro. “Iya benar ada banyak eceng gondok yang menumpuk di sekitar bendung gerak Karangnongko, Bojonegoro,” kata Maryadi.

Baca Juga  Persawahan Kuthoanyar Dibanjiri Sampah Plastik dari Irigasi, Petani Mengeluh

Dia menjelaskan, eceng gondok tersebut muncul dari arah hulu Bengawan Solo dan menumpuk di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Keberadaan air Bengawan Solo yang saat ini juga kotor dan tercemar membuat tanaman eceng gondok tumbuh subur di sepanjang aliran sungai.  “Kalau asalnya eceng gondok bisa dari hulu dan faktor air sungai yang tercemar membuatnya tumbuh subur,” ungkapnya.

Maryadi menyampaikan, pembersihan akan segera dilakukan oleh pemerintah setempat dan petugas pengelolaan Jasa Tirta (PJT) selaku pengendali pintu air Bengawan Solo di Bojonegoro.

“Kami sudah komunikasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan pembersihan eceng gondok agar tidak mengganggu,” pungkasnya. (bin/hel)