Berburu PAD Lewat Jukir Digital: Pemkot Malang Target Rp 12 Miliar Retribusi Parkir

Berburu PAD Lewat Jukir Digital: Pemkot Malang Target Rp 12 Miliar Retribusi Parkir
Dishub Kota Malang target retribusi parkir tembus Rp 12 miliar melalui metode jukir digital. Dalam foto salah satu jukir sedang praktek penggunaan m-banking (rw/io)

INDONESIAONLINE – Kota Malang serius memburu Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor parkir. Salah satu senjata pamungkasnya adalah digitalisasi juru parkir (jukir) dengan sistem m-banking.

“Nggak lagi pakai jurpung (juru pungut), sekarang jukir langsung setor pakai m-banking. Ini lebih transparan dan efisien,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, saat ditemui di kantornya, Rabu (23/8/2023).

Selama ini, sistem pengumpulan retribusi parkir masih mengandalkan juru pungut (jurpung) yang bertugas memungut hasil parkir dari para jukir. Namun, sistem ini dinilai rawan kebocoran dan kurang efisien.

“Dengan m-banking, kita bisa langsung pantau berapa pendapatan dari setiap titik parkir. Tidak ada lagi cerita ‘hilang’ di jalan,” tegas Jaya, sapaan akrab Widjaja Saleh Putra.

Lebih jauh, Jaya menjelaskan bahwa dengan sistem m-banking, para jurpung bisa dialihkan ke tugas lain yang lebih strategis, seperti pengawasan dan peningkatan pengelolaan parkir.

“Mereka (jurpung) kan terbatas jumlahnya. Sekarang kita bisa fokus ke peningkatan kualitas layanan dan pengawasan,” imbuh Jaya.

Saat ini, sistem m-banking baru diterapkan di 51 titik parkir di Kota Malang. Dishub Kota Malang menargetkan, penerapan sistem ini akan meluas hingga mencakup seluruh titik parkir di Kota Malang.

“Target kita tahun ini Rp12 miliar dari retribusi parkir. Sampai Juli ini kita sudah dapat Rp6,2 miliar. Dengan m-banking, kami optimis target bisa tercapai,” tegas Jaya.

Penerapan m-banking di sektor parkir ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Para jukir juga merasa lebih nyaman dan aman karena tidak lagi harus membawa uang tunai dalam jumlah besar.

“Dulu memang agak riskan ya bawa uang banyak. Sekarang lebih aman, setor pakai transfer,” ujar Suparno, salah satu jukir di kawasan Alun-Alun Malang.

Namun, penerapan sistem ini juga diiringi beberapa tantangan. Salah satunya adalah sosialisasi kepada para jukir agar mereka dapat menggunakan sistem m-banking dengan baik.

“Sosialisasi ini penting agar para jukir bisa memahami sistemnya. Kita juga harus siap membantu mereka jika ada kendala teknis,” pungkas Jaya.

Dengan inovasi m-banking ini, Kota Malang berharap dapat meraup PAD yang lebih optimal dan meningkatkan kualitas pengelolaan sektor parkir (rw/dnv).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *