JATIMTIMES – Program pelaksanaan booster vaksin Covid-19 di Kota Malang berjalan sejak Kamis (13/1/2022) lalu. Hingga saat ini, dari total jumlah sasaran yang ditetapkan provinsi Jawa Timur sebanyak 83.115 prioritas baru tercapai 0,18 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, proses pelaksanaan booster vaksin Covid-19 di Kota Malang memang perlu beberapa hal yang disiapkan. Seperti, setiap fasilitas kesehatan (Faskes) wajib menyetorkan data sasaran vaksin.
Hal ini guna memastikan jumlah pendistribusian dosis vaksin untuk booster dengan tepat sesuai jumlah yang pasti. “Vaksin booster, kemarin faskes-faskes baru bisa ngambil vaksinnya. Karena itu kan ada syaratnya. Jadi faskes harus punya data vaksin dosis 1 dan 2. Sehingga nanti otomatis sudah vaksin yang ketiga,” ujarnya, Selasa (18/1/2022).
Kemudian, hal lainnya saat ini yang harus dipastikan adalah mengenai dosis 1 dan 2 vaksinasi bagi masyarakat adalah menggunakan jenis Sinovac. Sebab, booster vaksin Covid-19 yang tersedia untuk Kota Malang adalah jenis Pfizer dan AstraZeneca yang keduanya diberlakukan bagi vaksin sebelumnya berjenis Sinovac.
Itupun, diprioritaskan paling awal untuk warga lanjut usia (lansia) dan bagi masyarakat kategori rentan. Seperti ibu hamil, hingga masyarakat yang mayoritas mobilitasnya tinggi.
“Jadi yang bisa dilaksanakan itu saat ini adalah vaksin primer 1 dan 2 nya kalau sinovac. Kalau vaksin 1 dan 2 di luar Sinovac, booster vaksinnya belum datang. Sehingga, kemarin sudah ada beberapa faskes yang sudah ngambil untuk melaksanakan booster terutama kepada lansia,” terangnya.
Sebagai informasi, bagi masyarakat yang menjalani vaksin dosis 1 dan 2 nya pakai Sinovac maka booster yang akan diberikan jenis Pfizer atau AstraZeneca. Kalau vaksin dosis 1 dan 2 nya pakai AstraZeneca, maka boosternya pakai jenis Moderna.
Mantan Direktur RSUD Kota Malang ini menjelaskan, memang pelaksanaan booster vaksin Covid-19 ini harus dijalankan dengan cermat dan tertib. Sehingga, memang perlu penataan agar pemberian vaksin tepat sasaran.
Begitu juga bagi masyarakat yang akan booster vaksin, untuk kembali ke faskes pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan 2 sebelumnya. “Booster itu kita harus cermati dan harus tertib. Makannya faskes kita minta data dulu, berapa sasaran yang mau di booster. Jadi pas, kebutuhan berapa vaksin boosternya sudah jelas. Dan untuk masyarakat itu kembali kepada faskes yang dulu,” tandasnya.
Arifina Cahyati Firdausi