INDONESIAONLINE – BPJS Ketenagakerjaan Malang ikut merayakan peringatan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2025. Salah satunya dengan membuka open booth dan mobil keliling guna memberikan pelayanan kepada peserta yang beraktivitas di area CFD (Car Free Day) Ijen Kota Malang.
Antusiasme besar pengunjung pun menyambut digelarnya open booth tersebut. Sebab, di situ pengunjung dapat mendapatkan informasi mengenai mengenai program jaminan sosial ketenagakerjaan dan layanan digital informasi Jamsostek Mobil (JMO).
Selain itu, pengunjung dapat mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk program bukan penerima upah (BPU) dengan perlindungan yang dapat diikuti adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Pengunjung yang mendaftar sebagai peserta mendapatkan suvenir menarik.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang Zulkarnain Mahading turut hadir dan menyapa peserta CFD yang mengunjungi booth dan mobil keliling BPJS Ketenagakerjaan. Zulkarnain mengatakan, dalam rangkaian peringatan Hari Pelanggan Nasional Tahun 2025 ini, BPJS Ketenagakerjaan mengangkat tema “Andai Tau Duluan”.
Tema tersebut merupakan kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan artis ibu kota Andre Taulany untuk mengajak seluruh pekerja di Indonesia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan iuran mulai dari 36.800 rupiah per bulan, para pekerja informal seperti di bidang seni, musisi, penari, penulis, dan sebagainya bisa mendapat perlindungan tiga program. Yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT).
BPJS Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui iklan televisi dengan slogan “Andai Tau Duluan”. Tujuannya untuk memastikan informasi terkait program dan manfaat peserta BPJS Ketenagakerjaan diterima dan dipahami dengan baik. Dengan begitu, tidak ada pekerja informal yang menyesal karena tidak tahu bahwa BPJS Ketenagakerjaan dapat melindungi mereka saat bekerja dari risiko pekerjaannya.
Lewat iklan “Andai Tau Duluan” yang dapat disaksikan melalui media sosial resmi seperti Youtube, Instagram dan Facebook BPJS Ketenagakerjaan, langkah ini dilakukan untuk dapat meningkatkan literasi dan pemahaman para pekerja di sektor informal.
“Hingga Agustus 2025, tercatat saat ini peserta informal yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, baik secara mandiri maupun melalui komunitas, sebanyak 8,6 juta yang ada di Indonesia,” pungkas Zulkarnain. (rds/hel)