INDONESIAONLINE – Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih akrab disapa Gus Miftah, ikut dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Selasa (15/10). Momen pemanggilan tersebut masuk rangkaian pemanggilan calon menteri, calon wakil menteri, dan calon pemimpin sejumlah lembaga penting negara.
Pemanggilan Gus Miftah diperkirakan terkait dengan peran yang mungkin akan dia mainkan dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Kehadiran Gus Miftah di Kertanegara menarik perhatian publik, terutama karena ceramah lamanya mengenai pejabat yang berasal dari pesantren kembali viral di media sosial. Dalam ceramah tersebut, Gus Miftah secara tegas mengkritik politisi yang berasal dari pesantren namun bertindak tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
“Maka saya paling tidak mau ketika pondok pesantren dimasuki politisi-politisi busuk. Nyuwun sewu, wong-wong model ngono iku (dari pesantren) dadi pejabat mesti gaweane maling, nggih nopo mboten?” ucap Gus Miftah, dikutip akun Instagram @lambe_danu, Jumat (18/10).
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah juga menegaskan bahwa pejabat yang mengambil uang rakyat tidak ubahnya seperti penjahat. “Kewan sing mangan tandurane ning sawah iku jenenge bajing, pejabat sing mangan duite rakyat kuwi jenenge bajingan,” tambahnya.
Pernyataan ini langsung memicu berbagai reaksi dari warganet. “Wkwkwkwkwk…. Gus..Gus…. makanya jangan pernah meludah di piring sendiri…,” tulis akun @liya.r***.
Komentar lain datang dari akun @emaeemm*** yang berkata, “Dulu belum ada yang panggil, kalau sekarang kan ada yang panggil, yah gak mungkin ditolak doooong yeekan.”
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Gus Miftah telah menemui Prabowo Subianto. Setelah pertemuan tersebut, Gus Miftah mengklarifikasi bahwa ia tidak diminta untuk menjadi wakil menteri. “Yang jelas bukan wakil menteri,” ujarnya.
Gus Miftah menyebut bahwa Prabowo meminta dirinya untuk lebih fokus pada isu moderasi dan toleransi. Meski begitu, ia menekankan bahwa tugas ini bukan dalam bentuk jabatan resmi seperti di badan pemerintah. “Bapak perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi, toleransi, dan semacamnya,” jelasnya.
Gus Miftah juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, ia tidak sendirian. Ia datang bersama beberapa tokoh, termasuk artis Raffi Ahmad dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono. Meskipun datang bersama, masing-masing individu diberi tugas yang berbeda. “Jadi, walaupun kita berangkat masuk ke beliau sama-sama, tapi dengan tugas bidang masing-masing,” terangnya.
Namun, Gus Miftah enggan menjelaskan secara detail mengenai posisi yang diberikan Prabowo untuknya. Ia hanya menegaskan bahwa tugas tersebut tidak berkaitan dengan jabatan formal seperti wakil menteri atau kepala badan. “Yang jelas ada amanah Presiden yang kemudian saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi,” tambahnya.
Dengan berbagai tanggung jawab baru yang diemban, Gus Miftah berjanji akan tetap menjaga komitmennya terhadap nilai-nilai moderasi dan toleransi yang selama ini ia pegang teguh. (bn/hel)