INDONESIAONLINE – Masyarakat Desa Wirotaman Kecamatan Ampelgading saat ini sudah memiliki unit mesin penjernih air. Mesin tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Jepang. Unit tersebut akan resmi dioperasikan sejak Jumat (25/2/2022). Dimana peresmiannya dilakukan langsung oleh Bupati Malang, HM. Sanusi.

Unit penjernihan air tersebut akan memanfaatkan air dari mata air Mbah Umbul di Desa Wirotaman. Dan pemanfaatannya, akan digunakan sebagai air minum. Dan untuk operasionalnya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wirotaman.

“Jadi nanti dipakai untuk air minum. BUMDes yang mengelola. Karena di sana ada sumber yang layak, besar dan ada tanah milik desa. Jadi dua syarat itu,” kata Kepala Desa Wirotaman Ahmad Sholeh, Jumat (25/2/2022).

Saat ini air yang diolah menjadi air minum melalui mesin ini baru bisa didistribusikan ke masyarakat dalam bentuk galon isi ulang dengan kapasitas kurang lebih 19 liter. Dimana harga yang dibandrol per galon sebesar Rp. 5.000.

Namun ke depan, pihaknya juga berencana mengembangkan unit bisnis tersebut. Sehingga air minum yang diolah dari sumber air Mbah Umbul bisa dijual menjadi air minum dalam kemasan (AMDK).

“Untuk isi ulang hanya perlu uji lab, kalau bakterinya nol persen bisa. Tapi untuk air minum dalam kemasan tetap harus ada izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan izin lainnya. Tapi ada rencana masuk. sana,” jelas pria itu. yang akrab disapa Sholeh.

Saat ini pihaknya masih berupaya memaksimalkan produksi unit penjernihan air tersebut. Sholeh mengatakan, mesin tersebut sebenarnya memiliki kapasitas produksi 8.000 liter air jika dioperasikan dalam waktu 24 jam.

Namun karena masih ada sejumlah keterbatasan, BUMDes yang mengelola unit tersebut masih bisa memproduksi 1.000 liter per hari. Dengan staf operasional 6 orang yang dibagi menjadi 2 shift.

Diakuinya, dengan adanya unit ini masyarakat sudah mulai merasakan manfaatnya. Terutama dalam memenuhi kebutuhan air minum. Sebelumnya, air yang mengalir dari sumbernya hanya digunakan untuk mandi, memasak, dan mencuci pakaian.

“Paling tidak masyarakat tidak perlu repot-repot merebus air untuk minum. Warga tinggal di WA (WhatsApp), kami yang mengantarkan airnya. Dulu, air dari sumber itu hanya digunakan untuk mencuci pakaian, mandi dan cenderung terbuang, pungkas Sholeh.

Sementara itu, Bupati Malang, HM. Sanusi mengatakan, wilayah yang diasuhnya saat ini memiliki posisi yang sangat strategis sebagai buffer zone. Selain posisinya yang dekat dengan Ibukota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Kabupaten Malang juga memiliki bentang alam dengan segala potensi sumber daya alamnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga berupaya agar potensinya tidak disia-siakan. Oleh karena itu, upaya akan terus dilakukan untuk memanfaatkan berbagai program strategis. Yang mengarah pada kemajuan daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tentunya didukung dengan lingkungan yang sehat dan bersih untuk kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan,” kata Sanusi

Selain itu, menurut dia, ini juga merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Malang dalam pembangunan lingkungan. Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2021-2026.

“Pemerintah Kabupaten Malang juga concern dengan strategi pembangunan yang tertuang dalam Misi ke-5 RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2021-2026 yaitu Perluasan Pemanfaatan Potensi Lingkungan, pariwisata, seni dan budaya, industri kreatif dan investasi pembangunan berkelanjutan. di Desa Wirotaman,” jelas Sanusi.