INDONESIAONLINE – Desa Adat Kemiren, sebuah permata budaya di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menorehkan prestasi gemilang dengan terpilih sebagai salah satu dari delapan desa yang akan mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Best Tourism Village (BTV) 2025.
Penunjukan ini membuka jalan bagi Kemiren untuk mengukuhkan posisinya sebagai destinasi pariwisata internasional.
Kepala Desa Kemiren, Muhammad Arifin, menyampaikan optimisme tinggi terkait partisipasi ini. “Harapan kami, dengan mengikuti ajang Best Tourism Village (BTV) 2025 ini, pariwisata Desa Kemiren dapat terangkat ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu pariwisata internasional,” ujar Arifin.
Proses seleksi Kemiren tidaklah mudah. Dari 13 nominasi desa unggulan secara nasional, Kemiren berhasil menembus barisan delapan desa terbaik yang dipercaya membawa nama Indonesia di kancah global. Saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Kemiren bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tengah mematangkan persiapan menyambut kunjungan lapangan dari panitia lomba BTV 2025.
“Kami sudah menyerahkan seluruh kelengkapan dokumen persyaratan yang dibutuhkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI,” tambah M. Arifin.
Dokumen yang disiapkan mencakup profil desa, rekam jejak event pariwisata yang diselenggarakan, detail amenitas seperti homestay, rumah makan, dan toko cinderamata, serta fasilitas umum (sarana ibadah, kesehatan). Selain itu, mereka juga menyiapkan video profil pariwisata desa dan legalitas kelembagaan, termasuk daftar penghargaan yang pernah diraih.
Tidak hanya fokus pada kelengkapan administrasi dan fisik, Kemiren juga aktif mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata. Berbagai pelatihan dan pembekalan ilmu terus digalakkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan pariwisata desa, demi menopang kemajuan pariwisata yang berkelanjutan.
Dengan potensi budaya Osing yang kuat dan persiapan matang, Desa Adat Kemiren optimis dapat bersaing dan meraih predikat bergengsi di BTV 2025, membawa harum nama Banyuwangi dan Indonesia di peta pariwisata global.