Ditanam DLH, Tabebuya Bikin Kota Malang Makin Memesona

Tabebuya bermekaran di salah satu jalan di Kota Malang.

INDONESIAONlLINE Pohon tabebuya yang ditanam oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang di sejumlah wilayah mulai menunjukkan pesonanya. Bunga dari pohon tersebut mulai bermekaran hingga jatuh dan membuat sekitarnya terlihat asri.

Bunga pohon tabebuya yang hampir mirip dengan bunga sakura yang ada di Jepang itu kini menghiasi sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Malang. Di antaranya di sebelah utara Lapangan Rampal, Jalan Ronggolawe, Jalan Tawangmangu, Jalan Terusan Kesatrian,  kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Rajasa atau jalan kembar Bumiayu.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode Kulaita  mengatakan bahwa bunga pohon tabebuya akan mekar antara bulan Juli hingga November. Dan hal itu juga menandakan akan datang musim hujan atau kemarau.

“Bunga tabebuya akan berbunga dalam waktu 2,5 sampai 3 tahun usia tanam. Dan biasanya hanya berbunga setahun sekali, berkisar antara Juli sampai November. Setahu saya  kalau bunga tabebuya bermekaran, akan datang musim hujan atau musim kemarau,” beber Laode.

Bunga pohon tabebuya berbentuk seperti terompet dengan panjang 5 sampai 8 sentimeter. Warna bunganya pun beragam. Ada yang putih, merah muda atau ungu.

“Bunga-bunga indah berwarna putih, merah muda, dan kuning yang menyerupai bunga sakura, tapi tabebuya bukan bunga sakura,” kata Laode.

Sebagai informasi, habitat asli pohon tabebuya berada di Brazil. Tabebuya tumbuh di daerah dengan iklim kering, sehingga tanaman tersebut memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering.

Di Kota Malang, tabebuya itu banyak ditanam karena menjadi salah satu opsi pohon penghijauan. Jadi, ketika masyarakat ingin memotong pohon yang ada di depan rumahnya, harus mengganti dengan menanam pohon lainnya.

Pohon yang disarankan ditanam salah satunya adalah tabebuya. Sebab  selain rekat, pohon tersebut juga memiliki estetika yang bagus ketika bermekaran.

“Biasanya masyarakat yang ingin memotong pohon harus koordinasi sama petugas potong pohon dari DLH Kota Malang dan harus mengganti pohon penghijauan. Salah satunya pohon tabebuya,” kata Laode.

Tabebuya banyak ditanam karena sifat pohon tersebut tidak merusak saat mulai besar nantinya. Akar tabebuya tidak akan merusak bangunan atau jalanan. Justru, tabebuya bakal memunculkan keindahan berupa bunga yang bisa dinikmati pengguna jalan di Kota Malang.

“Akarnya tidak merusak bangunan rumah atau gedung yang ada di dekatnya,” pungkas Laode. (hs/hel)

Dinas Lingkungan Hidup Kota MalangDLH Kota MalangKota indahpesona Kota MalangTabebuya