INDONESIAONLINE – Makanan pedas dipercaya bisa menyebabkan ambeien atau hemoroid. Namun benarkah begitu?
Dokter Dion Haryadi, seorang dokter umum dan certified nutrition & health coach, mengungkapkan bahwa makanan pedas sebenarnya tidak langsung menyebabkan ambeien, meski bisa memperburuk gejala yang sudah ada.
Dokter Dion menyebutkan bahwa ambeien terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bengkak dan menonjol, membentuk benjolan yang sering menimbulkan rasa tidak nyaman. “Gejalanya beragam, mulai dari gatal, nyeri, hingga pendarahan saat buang air besar,” kata Dion, dikutip Instagramnya @dionharyadi, Kamis (7/11).
Dia juga menjelaskan bahwa ada beberapa tingkatan atau “grade” pada ambeien. Untuk tingkatan awal, benjolan mungkin masih berada di dalam dinding anus dan tidak terlihat dari luar. Namun, seiring waktu, jika kondisinya makin parah, benjolan ini bisa keluar dari anus dan bahkan sulit untuk dimasukkan kembali. Untuk kasus yang parah seperti ini, tindakan operasi mungkin diperlukan.
Menurut Dion, ada beberapa faktor risiko utama yang dapat menyebabkan atau memperparah ambeien. Berikut ini faktor penyebabnya:
1. Mengejan terlalu kuat saat buang air besar karena tinja yang keras. Tekanan berlebihan ini bisa membuat pembuluh darah di area anus menonjol dan menjadi ambeien.
2. Duduk terlalu lama di toilet, terutama sambil bermain ponsel atau membaca. Kebiasaan ini memberi tekanan tambahan pada area rektum.
3. Kelebihan berat badan, kehamilan, dan usia tua juga meningkatkan risiko terjadinya ambeien. Hal ini karena kondisi tersebut menyebabkan peningkatan tekanan di bagian bawah tubuh, termasuk di area rektum.
Lalu, bagaimana peran makanan pedas? Menurut Dion, makanan pedas, seperti cabai, memang tidak menyebabkan ambeien secara langsung. Namun dapat mengiritasi saluran pencernaan, termasuk area rektum yang terkena ambeien. “Dari pengalaman keluarga, teman, dan pasien, nyerinya itu luar biasa,” katanya.
Rasa pedas yang berlebihan sering membuat sistem pencernaan teriritasi. Dan bagi mereka yang sudah memiliki ambeien, kondisi ini bisa membuat gejalanya semakin parah.
“Ini salah satu alasan kenapa makin tua, saya makin cerewet soal makanan pedas,” ungkap Dion. “Sekarang, (saya) kalau nggak level nol, ya level satu. Karena kalau terlalu pedas, apa yang mau dinikmati dari situ (makanan), nggak ada,” tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa meskipun lidah mungkin kuat menahan pedas, tidak berarti saluran pencernaan kita juga sekuat itu.
Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan bukan hanya berisiko bagi penderita ambeien, tetapi juga bisa menyebabkan iritasi lambung dan usus, bahkan diare yang mengganggu aktivitas harian. “Kebayang kalau pagi-pagi harus bolak-balik ke kamar mandi karena diare. Itu bisa ganggu banget,” jelas Dion.
Lebih lanjut, jika kondisi ini sampai membutuhkan penanganan medis, akan memakan biaya dan waktu. (bn/hel)