INDONESIAONLINE – DPRD Jombang memanggil RSUD terkait kematian bayi dari ibu bernama Rohma Roudotul Jannah (29) saat persalinan. Rapat dengar pendapat atau hearing yang digelar bertujuan untuk klarifikasi semua pihak terkait.
Hearing digelar oleh Komisi D di ruang rapat komisi DPRD Jombang, Selasa (02/08/2022). Pihak yang dihadirkan dalam rapat dengar pendapat ini meliputi suami Rohma, Yopi Widianto (26), Desi Eka Sally Indrawati yang meng-upload thread kasus Rohma di Twitter, RSUD Jombang, Puskesmas Sumobito, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00-11.40 WIB itu, masing-masing pihak diminta untuk menyampaikan pendapatnya. Ketua Komisi D Erna Kuswati mengaku telah mendapat penjelasan dari berbagai pihak dalam hearing tersebut. Salah satunya terkait alasan RSUD Jombang tidak menuruti pasien untuk operasi caesar, melainkan melakukan upaya persalinan secara normal yang berujung kematian bayi.
“Itu kan karena mungkin keluarga pasien kurang paham. Bahwasanya pasien itu menderita hipertensi dan diabetes. Hal ini jika dilakukan operasi, akan timbul risiko-risiko. Jadi, hal itu (operasi) yang dihindari,” ujarnya kepada wartawan usai hearing.
Penjelasan dari manajemen RSUD Jombang, kata Erna, telah diterima oleh pihak keluarga pasien. “Kami sudah klarifikasi. Pihak keluarga pasien sudah bisa menerima,” ucapnya.
Atas hearing tersebut, Komisi D merekomendasikan RSUD Jombang untuk memperbaiki pelayanan dan peningkatan SDM (sumber daya manusia). Sehingga kejadian serupa tidak lagi terjadi ke depan.
“Pelayanan RSUD ditingkatkan lagi, supaya kasus-kasus seperti ini tidak sampai viral lagi. Dan kami memohon pada manahemen agar oknum-oknum perawat dan lain sebagainya yang tidak melayani sepenuh hati, ada sanksi-sanksi tertentu karena itu menyangkut kinerja,” tandas Erna.
Kisah pilu yang dialami Rohma mencuat setelah saudara sepupunya, Desi Eka Sally Indrawati, membuat thread di Twitter melalui akun pribadinya. Pada unggahannya, ia menyebut adik sepupunya dipaksa melahirkan secara normal di RSUD Jombang meski pasien meminta untuk operasi caesar.
Unggahan tersebut juga telah diluruskan pada kesempatan hearing di ruang rapat Komisi D DPRD Jombang. Desi sendiri mengaku saat itu sedang kecewa atas yang dialami saudaranya. Namun saat ini, unggahan tersebut telah dihapus seiring keluhannya telah direspons.
“Postingannya juga saya hapus karena sudah ditindaklanjuti ya. Ya kita memang bikin twit itu kan sebagai tempat curhat. Jadi, awalnya itu kan mengunggah kesal. Ternyata banyak yang ngeretwit ternyata banyak juga. Dan masalahnya sudah clear,” pungkasnya.