INDONESIAONLINE – Dua kota di Jawa Timur (Jatim) masuk dalam daftar 100 Kota Kuliner Terbaik di Dunia versi TasteAtlas Award 2023/2024. Dua kota tersebut adalah Surabaya dan Malang.
Surabaya tercatat ada pada urutan ke-16 dalam daftar 100 Kota Kuliner Terbaik di Dunia. Sedangkan Malang ada di peringkat ke-49 dunia versi TasteAtlas Award 2023/2024.
Beberapa menu kuliner yang banyak disajikan di dua daerah tersebut menjadi pertimbangan dalam penilaian. Selain itu, disebutkan pula sejumlah restoran atau rumah makan yang menjadi tujuan favorit untuk berkuliner.
TasteAtlas menjelaskan, di Surabaya dengan mudah ditemukan kuliner rujak cingur, rawon, soto Lamongan, pecel, hingga bebek goreng. Adapun restoran asli terbaik (best authentic restaurants) di Surabaya di antaranya Soto Ayam Ambengan Pak Sadi, Soto Ayam Cak To, Bebek Goreng Papin, Rawon Pak Pangat, dan Zangrandi Ice Cream.
Sementara itu, Malang terkenal banyak ditemukannya makanan berupa bakwan Malang, rawon, kripik, pecel, dan mutton satay. Adapun restoran asli terbaik di antaranya Rumah Makan Rawon Nguling, Keripik Tempe Pak Tohir, Rawon Rampal Malang, Bakso Kota Cak Man, dan Bakso Cak Kar.
Dalam daftar 100 Kota Kuliner Terbaik di Dunia versi TasteAtlas Award 2023/2024 ini, Kota Roma, Italia, duduk sebagai peringkat pertama. TasteAtlas menjelaskan, pemeringkatan ini dilakukan dengan menyertakan 16.601 kota yang masuk dalam database.
“100 kota ini telah mencatat peringkat rata-rata terbaik untuk hidangan daerah dan nasional yang paling sering disajikan di kota tersebut,” jelas TasteAtlas dalam laman resminya, dikutip Minggu (11/2/2024).
Selain, Surabaya dan Malang, sejumlah kota di Indonesia juga tercatat masuk dalam daftar 100 Kota Kuliner Terbaik di Dunia. Kota-kota tersebut di antaranya Bandung (peringkat 10), Jakarta (peringkat 11), Padang (peringkat 42), dan Yogyakarta (peringkat 58).
Perlu diketahui, TasteAtlas adalah ensiklopedia rasa, atlas hidangan tradisional dunia, bahan-bahan lokal, dan restoran otentik. TasteAtlas telah mengkatalogkan lebih dari 10.000 makanan dan minuman, namun masih ada puluhan ribu yang belum diteliti dan dipetakan. (muh/yak)