Efek Harga Mahal, Penjual Gorengan di Tulungagung Sementara Tanpa Cabai Rawit

Efek Harga Mahal, Penjual Gorengan di Tulungagung Sementara Tanpa Cabai Rawit

Efek Harga Mahal, Penjual Gorengan di Tulungagung Sementara Tanpa Cabai Rawit
Ilustrasi, net

JATIMTIMES – Seminggu lagi Natal dan Tahun Baru 2022, komoditas cabai di Kabupaten Tulungagung terus mengalami kenaikan. Terakhir, harga cabai rawit di Tulungagung mencapai harga 80 ribu rupiah per kilogram. 

Pedagang angkringan di Tulungagung, Rudi (25) mengatakan, hampir setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga cabai rawit mengalami  kenaikan yang signifikan. 

“Yang banyak merah harga 80 ribu rupiah perkilogram,” kata Rudi, Sabtu (18/12/2021). 

Lanjutnya, tren kenaikan harga cabai ini masih mungkin terus terjadi karena sudah banyak tanaman cabai di petani mati karena kebanjiran. 

“Sebenarnya saya selalu belanja cabai rawit yang hijau untuk disediakan bagi penikmat gorengan. Namun, harga cabai dengan gorengan lebih mahal cabainya maka sementara waktu tidak menggunakan cabai,” ungkapnya. 

Sementara itu, Lilik Mufidah (52) pedagang cabai di Pasar Wage Tulungagung saat dikonfirmasi mengatakan meski harga mengalami kenaikan ia tidak kesulitan untuk membeli cabai dari suppliernya. 

“Alhamdulillah meski mahal, ketersediaan barang masih melimpah. Tidak mengalami kelangkaan,” ucapnya. 

Kenaikan harga cabai rawit ini banyak dikeluhkan ibu rumah tangga dan pengusaha warung kuliner. Namun, di sisi lain para petani yang lahannya masih produktif ditanami tumbuhan yang buahnya pedas ini masih dapat tertawa karena dipastikan keuntungannya akan lebih dibandingkan saat harga murah. 



Anang Basso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *