FK UM Bikin CIPIRO, Website Pembelajaran Tingkatkan Kemampuan Penolong Pasien Henti Jantung

FK UM Bikin CIPIRO, Website Pembelajaran Tingkatkan Kemampuan Penolong Pasien Henti Jantung
Website CIPIRO yang diluncurkan FK UM untuk pelatihan peningkatan kemampuan penolong pasien henti jantung. (FK UM)

INDONESIAONLINE –  Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) meluncurkan sebuah inovasi pembelajaran berbasis website untuk meningkatkan kemampuan keterampilan penolong pada pasien dengan cardiac arrest. Website bernama “CIPIRO” itu dirancang untuk memberikan pelatihan yang mudah diakses dan interaktif tentang cardiopulmonary resuscitation (CPR), yaitu praktik pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung/cardiac arrest.

Cardiac arrest adalah kondisi henti jantung yang mendadak dan fatal jika tidak segera ditangani. Tindakan CPR yang tepat dapat membantu menjaga aliran darah dan oksigen ke jantung, otak dan organ vital lainnya hingga bantuan medis tiba.

Namun, masih banyak orang yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan CPR yang memadai. Karena itu,
website CIPIRO hadir untuk mengatasi kesenjangan tersebut.

Praktik cara yang benar dalam menolong pasien henti jantung. (FK UM)

Website ini menyediakan berbagai modul pembelajaran yang komprehensif, termasuk video demonstrasi, animasi, dan kuis interaktif. Peserta dapat mempelajari teknik CPR dasar, seperti kompresi dada dan ventilasi pernafasan.

“Website ini merupakan inovasi yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang CPR,” ucap Erianto, dokter sekaligus dosen di FK UM. “Dengan memberikan pelatihan yang mudah diakses dan interaktif, kami berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk menyelamatkan mereka yang mengalami cardiac arrest,” sambungnya.

Inisiatif Penurunan Angka Kematian Cardiac Arrest di Indonesia

Website CIPIRO merupakan bentuk dedikasi dan inisiatif dari Zaidhan Lucano Fulviansyah, Farhan Rahadi Wibowo, M. Russydy Syddyq, dan Nauval Akhmadian Gelaner sebagai mahasiswa S1 Kedokteran FK UM dengan bimbingan dr Erianto Fanani M. KKK sebagai dosen FK UM. Mereka prihatin dengan tingginya angka kematian akibat cardiac arrest di Indonesia, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidaktahuan orang terdekat yang mengalami cardiac arrest dalam melakukan CPR.

Menurut Haniifah, diperkirakan ada sebanyak 7 juta kasus henti jantung yang berakhir dengan kematian setiap tahunnya. Kasus human error dalam CPR sering terjadi karena berbagai faktor, termasuk kesalahan dalam urutan tindakan, penggunaan obat yang salah, atau kesalahan dalam pengaturan peralatan. Angka ini dapat ditekan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan CPR di masyarakat.

Website CIPIRO hadir sebagai solusi edukasi masal yang mudah diakses dan gratis bagi siapa pun. Platform ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan kompetensi mereka tentang CPR sehingga nantinya akan lebih banyak orang siap untuk membantu menyelamatkan seseorang yang dalam situasi cardiac arrest.

Inisiatif ini sejalan dengan misi FK UM untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. FK UM percaya bahwa edukasi dan pelatihan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam menyelamatkan nyawa.

FK UM dan para perancang website CIPIRO mengajak seluruh masyarakat untuk mempelajari CPR dan menjadi penolong dalam situasi cardiac arrest. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, kita dapat bersama-sama menurunkan angka kematian cardiac arrest di Indonesia. (red/hel)