Gebrakan ‘Manol Gabah’ Banyuwangi: Motocross Unik di Sawah

Gebrakan ‘Manol Gabah’ Banyuwangi: Motocross Unik di Sawah
Salah satu peserta Motocross Manol Gabah Championship saat berlaga (io)

INDONESIAONLINE – Di tengah hamparan sawah hijau Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, suara deru mesin motor memecah kesunyian. Bukan sekadar latihan biasa, melainkan gelaran unik “Motocross Manol Gabah Championship” yang memadukan sport tourism, inovasi pertanian, dan geliat UMKM.

Ajang yang berlangsung pada 7-8 April 2025 ini membuktikan bahwa kreativitas masyarakat desa mampu menciptakan daya tarik wisata sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.

Diinisiasi oleh warga Parangharjo, kejuaraan motocross ini bukan sekadar adu kecepatan dan ketangkasan di lintasan tanah. Melainkan sebuah pertunjukan unik di mana para pebalap harus menaklukkan sirkuit dadakan yang dibangun di tengah sawah, sambil membawa beban karung gabah seberat satu kuintal lebih di atas motor mereka.

Perpaduan antara tantangan adrenalin dan sentuhan kearifan lokal ini menghadirkan tontonan yang tak hanya menegangkan, namun juga menghibur dan memancing gelak tawa.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, yang hadir membuka resmi acara ini, tak menyembunyikan kekagumannya.

Ia menilai “Motocross Manol Gabah Championship” adalah wujud nyata inovasi dan kreativitas warga dalam mengemas potensi desa. “Kegiatan ini luar biasa,” pujinya di hadapan ratusan warga dan peserta lomba.

“Ada semangat gotong royong, kreativitas, dan solusi cerdas dari warga untuk mendukung distribusi hasil panen. Ini bukan sekadar hiburan, tapi inovasi dari akar rumput,” lanjutnya.

Lebih dari sekadar hiburan, ajang ini juga menjadi panggung bagi inovasi pertanian. Penggunaan motor yang dimodifikasi khusus untuk mengangkut gabah, yang dikenal sebagai “manol,” menjadi solusi transportasi alternatif di area persawahan yang sulit dijangkau kendaraan besar.

Kapolresta Rama melihat potensi ini sebagai langkah maju dalam efisiensi pertanian. “Pemanfaatan manol ini sangat efisien, terutama di wilayah yang jauh dari jalan utama,” ujarnya.

Meski demikian, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga infrastruktur pertanian, seperti galengan sawah, agar tetap kuat dan tidak rusak akibat aktivitas ini.

Dukungan penuh dari Polresta Banyuwangi tak hanya sebatas apresiasi. Kombes Pol Rama bahkan berjanji akan mengusulkan “Motocross Manol Gabah Championship” masuk dalam kalender resmi Banyuwangi Festival.

“Antusiasme warga sangat luar biasa. Saya yakin ini bisa menjadi agenda besar tahunan,” tegasnya. “Tinggal kita kemas lebih rapi, bersinergi dengan pemerintah daerah, dan tetap mengutamakan keselamatan,” imbuhnya.

Ketua Panitia, Dani Wahyudi, menjelaskan bahwa setiap peserta harus menyelesaikan empat putaran lomba, dua putaran tanpa beban dan dua putaran dengan beban gabah. Hadiah yang disiapkan pun tak main-main, mulai dari kambing senilai jutaan rupiah hingga uang tunai.

“Ini bentuk apresiasi kami kepada para peserta manol gabah,” kata Dani.

Tak hanya memacu adrenalin di lintasan, “Motocross Manol Gabah Championship” juga menjadi magnet bagi UMKM lokal. Puluhan stand kuliner dan produk lokal memadati area sekitar sirkuit, menjajakan dagangan mereka kepada ribuan pengunjung yang datang.

“Kami berharap event ini bisa menghidupkan UMKM desa, sekaligus menjadi ajang silaturahmi di momen Lebaran,” pungkas Dani, menandaskan bahwa ajang ini bukan hanya tentang balapan, tapi juga tentang kebersamaan dan kemajuan ekonomi desa.

Di tengah deru mesin dan sorak sorai penonton, semangat inovasi dan gotong royong warga Parangharjo terpancar jelas, membuktikan bahwa kreativitas lokal mampu menghadirkan daya tarik wisata yang unik dan berkelanjutan (nj/dnv).