Giliran King Abdi Sindir Willie Salim soal Konten Rendang Viral di Palembang

Giliran King Abdi Sindir Willie Salim soal Konten Rendang Viral di Palembang
Konten viral Willie Salim saat masak rendang di Palembang. (foto: Instagram Willie Salim)

INDONESIAONLINE – Sorotan datang menghampiri kreator konten Willie Salim usai videonya memasak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, viral di media sosial. Namun, bukan proses memasaknya yang jadi perbincangan, melainkan insiden hilangnya 200 kilogram rendang saat ia meninggalkan lokasi untuk ke toilet.

Kejadian ini menuai banyak kritik dari berbagai pihak, termasuk Amrizal Nuril Abdi atau yang lebih dikenal sebagai King Abdi, jebolan MasterChef Indonesia. Lewat unggahannya di Instagram, King Abdi secara terbuka menyatakan keberpihakannya kepada warga Palembang dalam menanggapi insiden tersebut.

“Konten rendang. Dari konten awal beli sapi paling besar dan yang dimasak cuma 200 kg, bagi saya yang sering masakin acara kampung sangat ketawa lepas,” ujar King Abdi, Minggu (23/3/2025).

Ia juga menegaskan agar para food vlogger berhenti menggunakan nama baik daerah demi konten semata. “Stop menggoreng nama baik kota dan daerah demi konten,” tegasnya.  “Saya bersama warga Palembang,” tambah pengusaha kuliner asal Malang tersebut.

Sebelumnya, Willie Salim membagikan kronologi acara memasak rendang ini dalam unggahan feed Instagramnya pada 20 Maret 2025. Dengan jumlah pengikut mencapai 13,7 juta, ia menggelar acara memasak besar serta berbagi takjil dan rendang dalam porsi besar untuk buka puasa bersama warga Palembang.

Dalam video, terlihat antusiasme warga yang datang untuk menyaksikan langsung Willie dan timnya mempersiapkan makanan. Sebagai bagian dari acara, Willie membeli seekor sapi seharga Rp 50 juta untuk dijadikan rendang.

Namun, hingga sekitar pukul 19.00 WIB, daging baru dimasukkan ke dalam wajan. Suasana semakin ramai dengan kehadiran warga yang ingin menyaksikan proses memasak. Willie juga tampak berinteraksi dengan mereka.

Ketika ia meninggalkan lokasi untuk ke toilet, rendang yang masih dalam proses memasak dikabarkan ludes diambil warga.

Dalam unggahan video reels-nya, Willie memperlihatkan kondisi wajan yang sudah bersih tanpa sisa rendang. Meski ada pihak kepolisian yang berjaga, makanan tersebut tetap habis diserbu warga.

Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang AKP Ricky Mozam menjelaskan bahwa pihaknya memang menerima laporan tentang adanya acara berbagi oleh seorang kreator konten di kawasan BKB.

“Ya, awalnya kita menerima laporan bahwa ada artis yang hendak melakukan berbagi di bulan Ramadan. Kemudian kita turunkan 20 anggota polsek untuk melakukan pengamanan kegiatan itu yang dilakukan pada Selasa (18/3/2025) sore di pelataran BKB Palembang,” ujar AKP Ricky dikutip Minggu (23/3/2025).

Namun, ia menegaskan bahwa kepolisian hanya bertugas melakukan pengamanan tanpa ikut mengatur jalannya acara, termasuk dalam pembagian rendang.

“Saat masak dari awal juga tim Willie Salim sudah mengajak masyarakat mendekat. Kalau memang mau dibagikan secara teratur, harusnya ketika rendangnya sudah masak baru masyarakat dipanggil,” jelasnya.

“Tim Willie Salim tidak ada yang menegur masyarakat untuk mengambil rendang yang belum masak. Mereka mendiamkan saja. Anggota kita juga tidak ada yang diperintahkan untuk menegur masyarakat. Kita pihak keamanan, selagi kegiatan itu kondusif, itu normal menurut kami,” tambahnya.

Ia pun mengaku tidak bisa memastikan apakah hilangnya rendang 200 kilogram itu merupakan settingan atau bukan.

Tak hanya warga Palembang yang merasa kecewa. Presenter senior Helmi Yahya juga turut mengkritik konten tersebut. “Demi konten dan mengejar viewers rela melakukan hal-hal seperti ini. Mungkin sadar atau tidak sadar, konten masak rendang 200 kilogram ini sudah mempermalukan sebagian orang Palembang,” ungkap Helmi Yahya dalam unggahan Instagramnya.

Ia menilai konten tersebut menimbulkan citra yang tidak baik bagi warga Palembang. “Nggak semua orang Palembang seperti itu. Di sini saya tidak menyalahkan siapa pun. Tapi apa yang kamu (Willie Salim) lakukan cukup menampar banyak orang termasuk saya,” tegasnya.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru ikut angkat bicara terkait kontroversi yang ditimbulkan oleh konten rendang tersebut. “Saya minta jangan rusak nama Palembang hanya karena untuk membuat konten. Justru harusnya kita angkat kebaikan-kebaikan daerah. Jangan membuat konten yang merugikan nama daerah,” ujar Herman Deru.

“Saya tidak rela nama Palembang dirusak-rusak hanya karena konten daging sepanci. Terlalu terhormat orang Sumatera Selatan, khususnya Palembang, hanya gara-gara daging sepanci,” tegasnya.

Menurut gubernur, jika acara ini dipersiapkan dengan baik, insiden hilangnya rendang tidak akan terjadi. “Saya yakin orang Palembang ini bukan orang yang heran dengan daging. Jika dibuat konten dan disiarkan ke seluruh dunia, seakan-akan kita orang yang ditonjolkan suatu yang tidak baiknya. Padahal ini demi menambah pengikut bagi kreator itu,” imbuhnya.

Akibat kegaduhan yang ditimbulkan, Ryan Gumay Law Firm melaporkan Willie Salim ke Polda Sumsel. Konten tersebut dianggap telah meresahkan dan berpotensi merusak citra warga Palembang.

“Ya, kita gerak langsung melaporkan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel yang telah diterima dengan nomor laporan LAP-20250322-3F227, Sabtu (22/3),” kata Muhammad Gustryan, pimpinan Ryan Gumay Law Firm.

Ia menilai bahwa ada unsur pelanggaran dalam konten tersebut. “Terhadap pengaduan ini kami berpendapat mengarah memenuhi unsur potensi tindak pidana Pasal 28 Ayat 2 dan 3 Jo Pasal 45 Ayat 1, 2 dan 3 Jo Pasal 27 Ayat 1 dan 3 tentang UU ITE,” tegasnya.

Setelah menuai berbagai kritik, Willie Salim akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Palembang melalui akun Instagram pribadinya.

“Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti. Gara-gara rendang viral ini banyak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang,” ujarnya dalam unggahan yang dilihat pada Minggu (23/3/2025).

“Jujur ini bukan sepenuhnya salah warga Palembang. Ini sepenuhnya salah saya karena saya kurang persiapan. Mohon maaf untuk pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu,” tambah Willie. (bn/hel)