INDNESIAONLINE – Baru-baru ini nama vokalis Soegi Bornean, Fanny Soegi tengah menjadi sorotan publik. Hal itu terjadi setelah Fanny mengunggah keluhan soal gitar miliknya yang rusak akibat ditaruh dalam bagasi pesawat.

Buntut keluhan itu viral, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro meminta maaf. “Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang disampaikan oleh salah satu tamu (sebutan penumpang) melalui media sosial mengenai kondisi bagasi yang kurang baik saat diterima,” kata Danang dikutip Detikcom, Kamis (21/9/2023).

Menurut Danang, pada saat Fanny Soegi melakukan perjalanan menggunakan pesawat Batik Air, tidak ada laporan petugas layanan penanganan bagasi soal kejadian yang dialami vokalis Soegi Bornean tersebut. Saat ini, kata Danang, Batik Air tengah berupaya mengumpulkan data dan informasi, termasuk rekaman CCTV, terkait penanganan gitar Fanny Soegi selama di bagasi.

Baca Juga  Ingatkan Janji Kampanye SanDi, PMII Tuntut 4 Poin ini

“Upaya ini dilakukan agar dapat lebih memahami bentuk ketidaknyamanan yang dihadapi oleh tamu dimaksud. Batik Air akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi atau referensi yang akan diperoleh dari hasil penyelidikan ini,” ujar Danang.

 

“Langkah-langkah perbaikan akan diimplementasikan secara tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada tamu. Batik Air menghargai setiap masukan dari tamu karena hal ini membantu Batik Air untuk terus berkembang,” imbuh dia.

 

Sebagai tambahan informasi, Fanny Soegi melakukan perjalanan menggunakan Batik Air pada Senin (18/9/2023). Fanny melakukan penerbangan dengan rute Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (BKS), transit di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), menuju tujuan akhir Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG).

Baca Juga  Hadiri Musyda Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Wali Kota Kediri Ajak Bangkitkan Perekonomian Masyarakat

 

Sebelumnya viral keluhan Fanny Soegi soal gitar akustiknya seharga Rp 34 juta pecah, padahal sudah diplastik bubble. Tak hanya itu, alat musik Soegi Bornean yang lain juga disebut mengalami nasib serupa.

 

“RIP Taylor 314, mau bilang “sudah nggak heran”, tapi ya kesel juga ya @lionairgroup . Sudah diwrap & diberi sticker “fragile”, tapi sepertinya kebiasaan banting membanting dengan keras lebih menyenangkan.. Mau sampai kapan bikin ketar-ketir?,” tulis akun X pribadi Fanny Soegi.