INDONESIAONLINE – KH Abdussalam Shohib atau akrab disapa Gus Salam, pimpinan Ponpes Denanyar, Jombang, kembali menjadi sorotan.

Usai membela KH Marzuki Mustamar saat dipecat dari jabatan ketua PWNU Jatim,  kali ini Gus Salam mengungkap dirinya diiming-imingi jabatan sekjen (sekretaris jenderal) PBNU pada 2024.

Dalam video yang  diunggah akun TikTok @gethadza, terlihat Gus Salam tengah duduk memberikan penjelasan. Awalnya Gus Salam menyinggung mengapa KH Marzuki Mustamar diberhentikan sebagai ketua PWNU Jatim. Dia menyebut ada konspirasi di tubuh PBNU yang memang tidak nyaman dengan keberadaan KH Marzuki sebagai ketua PWNU Jatim.

Kemudian, dalam pengakuannya, Gus Salam diajak bertemu empat mata oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya. Kala itu posisi Gus Salam masih menjabat sebagai wasekjen PBNU, di bawah Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul.

Mungkin ini perlu saya ceritakan, walaupun hanya pribadi saya. Jadi mohon maaf, ketika saya ditunjuk menjadi wakil sekretaris jenderal PBNU di bawahnya Gus Ipul pas, itu kami diajak bertemu 4 mata oleh ketua umum,” ungkapnya.

Baca Juga  Kronologi dan Identitas 3 Remaja Asal Trenggalek yang Tewas Tenggelam di Neyama Tulungagung, Sempat Minta Tolong

Dan tidak semua saya buka tapi ini penting. Yang satu yang penting saya buka agar orang menyadari kenapa hari ini terjadi seperti ini (pemecatan KH Marzuki Mustamar),” sambung Gus Salam.

Lebih lanjut, Gus Salam mengatakan pertemuan empat mata itu hanya antara dirinya dan Gus Yahya. Sehingga jika Gus Yahya tidak mengakui, maka Gus Salam berani bersumpah bahwa hal yang diungkapkan ini benar adanya.

Itu saya diberi tahu dan ini saya hanya dengan Gus Yahya. Jadi kalau beliau tidak mengaku, ya gak masalah. Tapi ini saya berani bersumpah bahwa ini adalah sesuatu yang fakta,” ucapnya.

Saya dibilangi sama Gus Yahya, kamu sekarang jadi wakil sekretaris di bawahnya Gus Ipul. Nanti 2024 Gus Ipul jadi menteri, kamu naik jadi sekretaris jenderal (PBNU),” imbuh Gus Salam.

Baca Juga  Polo Srimulat Meninggal Dunia: Indonesia Kehilangan Komedian Legendaris

Pernyataan Gus Yahya itu, menurut Gus Salam, membuat hatinya goyah. Pasalnya, Gus Salam menilai apa jadinya  jika organisasi masyarakat sebesar PBNU malah digunakan untuk mengawal karir dan jabatan seseorang.

Inilah yang kemudian buat saya malah down. Organisasi masyarakat sebesar dan sehebat PBNU kok hanya mau digunakan untuk mengawal karir dan jabatan seseorang, akan hanya jadi pijakan seseorang. Ini menurut saya secara moral dan secara etika sangat tidak baik dan menyalahi terhadap etika-etika dalam organisasi,” tandasnya.

Maka itulah  salah satu poin kenapa saya kemudian, setelah berdiskusi dengan beberapa kiai, berapa gus, akhirnya saya mengundurkan dari wasekjen PBNU,” sambung Gus Salam.

Belum ada klarifikasi dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf maupun dari PBNU soal pengakuan Gus Salam tersebut. (bin/hel)