INDONESIAONLINE – Kepolisian Resor Blitar mendesak pemilik konten video bertukar pasangan yang menghebohkan media sosial untuk segera memberikan klarifikasi.
Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adisatria mengatakan pihaknya telah mendatangi pemilik video, yang diketahui merupakan pemilik Kanal YouTube @MBAHDEN alias Samsudin. Samsudin mengaku bahwa video tersebut dibuat hanya untuk menaikkan jumlah viewers.
“Kami tegaskan bahwa kegiatan yang ditampilkan dalam video tersebut tidak ada dan fiktif. Kejadian itu tidak terjadi di wilayah Kabupaten Blitar,” kata Wiwit, Selasa (27/2/2024).
“Informasi yang kami terima, video itu dibuat di wilayah Jawa Barat. Saat ini kami masih mendalami informasi tersebut,” tambahnya.
Wiwit menjelaskan, meskipun terdapat disclaimer atau keterangan di video bahwa hal tersebut fiktif, namun konten tersebut telah menimbulkan keresahan masyarakat.
“Konten itu ada disclaimernya, namun di bagian paling bawah sehingga sudah terlanjur meresahkan,” tegasnya.
Atas keresahan tersebut, pemilik video berjanji akan membuat klarifikasi terkait video yang meresahkan itu.
“Yang bersangkutan hari ini berjanji akan membuat klarifikasi. Jadi, kita tunggu saja. Kalau tidak, ya akan kami tindak lanjuti,” pungkas Wiwit.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan konten tukar pasangan yang dilakukan sekelompok orang dengan memakai simbol agama. Video itu ramai di media sosial mulai Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter.
Dalam video tersebut, digambarkan empat orang lelaki berdandan memakai sorban dan gamis. Mereka duduk di kursi, sementara ada beberapa orang lainnya yang duduk di lantai seolah menjadi jamaah.
Di antara kerumunan lelaki itu, juga ada wanita memakai pakaian tertutup. Wanita itu diperkenalkan ke salah satu lelaki yang duduk di kursi.
“Jadi, kalau senang sama senang, biarpun bukan suami istri bebas, yang penting suka sama suka, terserah,” ujar salah satu lelaki dalam video tersebut.
Unggahan video tersebut memancing reaksi warganet. Mereka geram dengan ulah sejumlah orang tersebut.
“Itu ajaran menyesatkan semua umat. Dalam Islam tidak ada ajaran seperti itu,” tulis pemilik akun Facebook Al Afsyah Ramadhan di kolom komentar.