INDONESIAONLINE – Pelestarian budaya sudah sepantasnya menjadi tangung jawab sosial semua pihak. Namun sayangnya, tidak semua pihak yang semestinya ikut bertanggung jawab tersebut menyadarinya. Tentu itu sebuah keprihatinan kita semua. 

Beruntung, upaya pelestarian budaya tersebut masih dapat dijumpai di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Hal tersebut dilakukan di dalan sebuah ritual desa, yakni berupa bersih desa tahun 2022 ini. 

Hal tersebut mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari seorang pengusaha asal Malang Rino Lande. Ia mengaku punya kewajiban dan tanggung jawab sosial untuk pelestarian budaya. Termasuk yang ada di Malang Raya, tanah yang sudah turut membesarkannya. 

“Ini  bentuk terima kasih saya kepada warga Malang Raya, di mana saya dibesarkan sebagai pengusaha dari Malang. Sudah saatnya saya mengembaikan budi baik masyarakat Malang Raya tersebut dalam berbagai program pemberdayaan,” ujarnya dalam acara petik laut dan Bersih Desa Pujiharjo belum lama ini. 

Baca Juga  Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 18 Juli 2022: Andin Bakal Laporkan Elsa ke Polisi?

Acara Bersih Desa Desa Pujiharjo  merupakan acara ritual desa sekaligus memperingati hari ulang tahun ke-90 Desa Pujiharjo  sekaligus rangkaian acara petik laut 2022 Desa Pujiharjo.

Rino mengaku bahwa dukungan tersebut juga ia lakukan dalam beberapa program lain. Saat ini, dirinya tengah mengembangkan beberapa program pemberdayaan masyarakat berbasis masyarakat desa dan potensi sumber daya alam asli dari daerah tersebut.

“Pujiharjo adalah desa yang menjadi salah satu basis pemberdayaan masyarakat yang akan kita kembangkan bersama dengan berbagai pihak yang peduli dengan pemberdayaan desa,” pungkasnya.

Rangkaian acara bersih desa dan petik laut Desa Pujiharjo tersebut juga dihadiri oleh Bupati Malang HM. Sanusi. Gayung bersambut. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga melakukan berbagai langkah untuk memberikan dukungan. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur, termasuk jalan rusak. 

Baca Juga  Celathu Budaya Oesing Asli, Mbok Rehana: Ayo Lestarikan

Bupati Sanusi mengatakan, Kabupaten Malang baru tahun ini mendapat anggaran pembangunan. Dua tahun sebelumnya tidak mendapatkan anggaran pembangunan karena covid-19. Ia menjanjikan pada 2024 sudah tidak ada lagi jalan rusak di Kabupaten Malang.

“Anggaran untuk Bina Marga yang disetujui tahun ini Rp 399 miliar. Doakan tahun 2023 anggaran Bina Marga bisa mencapai Rp 800 miliar, sehingga 2024 tidak ada jeglongan sewu (jalan berlubang parah) ,” tegasnya.