Hujan Lebat Berpotensi Terjadi saat Lebaran di Jawa Timur

Hujan Lebat Berpotensi Terjadi saat Lebaran di Jawa Timur
Ilustrasi hujan lebat di bandara. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Umat Islam di Indonesia diprediksi akan merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah secara serempak pada Senin 31 Maret 2025. Namun, masyarakat Jawa Timur, yang bersiap mudik atau merayakan Lebaran, perlu mewaspadai cuaca ekstrem.

BMKG Juanda memperingatkan bahwa wilayah Jawa Timur masih dalam masa peralihan musim atau pancaroba, yang berpotensi menimbulkan hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Dalam unggahan di akun resminya, BMKG Juanda menjelaskan bahwa masa transisi dari musim hujan ke kemarau biasanya terjadi pada Maret hingga Mei. Hal ini berarti, saat Idul Fitri nanti, cuaca ekstrem masih bisa terjadi.

“Di masa pancaroba umumnya sering terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat akibat pertumbuhan awan cumulonimbus yang intens,” tulis BMKG Juanda dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/3/2025).

Selain itu, BMKG  mengingatkan kemungkinan terjadinya fenomena puting beliung serta gelombang tinggi di perairan sekitar Jawa Timur.

BMKG juga menyebutkan bahwa dinamika atmosfer saat ini menunjukkan adanya pola siklonik berupa bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Timur. Selain itu, terdapat gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) yang melintasi wilayah ini, menyebabkan pertumbuhan awan hujan yang signifikan.

“Kondisi atmosfer yang masih labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas di wilayah Jawa Timur mendukung pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan,” tambah BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat yang akan mudik menggunakan jalur darat, laut, maupun udara agar lebih berhati-hati.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Pemudik jalur darat – Waspadai hujan lebat yang dapat menyebabkan jarak pandang terbatas. Pengendara diimbau untuk berhenti di tempat aman jika hujan terlalu deras.

• Pemudik jalur laut – Pastikan selalu memperbarui informasi cuaca di laut dan pelabuhan sebelum berangkat, mengingat potensi gelombang tinggi.

• Pemudik jalur udara – Hindari penerbangan di sore atau malam hari karena cuaca ekstrem lebih sering terjadi pada waktu tersebut.

Dengan kondisi cuaca yang masih labil ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu mengecek informasi prakiraan cuaca sebelum melakukan perjalanan. (bn/hel)