Agama  

Imam Besar Masjid Nabawi Ingatkan Bahaya Dosa Kecil yang Menumpuk

Imam besar Masjid Nabawi, Madinah, Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily. (Foto: YouTube)

INDONESIAONLINE – Imam besar Masjid Nabawi Madinah, Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily mengingatkan bahaya dari dosa-dosa kecil yang sering dianggap remeh oleh banyak orang.

Syaikh Sulaiman menjelaskan bahwa dalam Islam, dosa terbagi menjadi dua jenis: dosa besar dan dosa kecil.

“Dosa besar hanya bisa dihapuskan dengan taubat,” ujar Syaikh Sulaiman, dilansir YouTube Shahih Fiqih, Rabu (19/6).

Ia menekankan bahwa ampunan Allah sangatlah luas dan dapat menggugurkan baik dosa besar maupun dosa kecil, asalkan seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh.

“Adapun amal-amal sholih yang dilakukan seseorang, tidak bisa menggugurkan dosa besar jika tidak bertaubat,” tambahnya.

Sementara itu, dosa kecil adalah bentuk maksiat kepada Allah. Syaikh Sulaiman menekankan bahwa seseorang dianggap buruk ketika ia bermaksiat kepada Allah, bahkan jika itu “hanya” dosa kecil. Ia mengingatkan bahwa dosa-dosa kecil yang terus menerus dilakukan dapat menumpuk dan membinasakan seseorang.

Dalam ceramahnya, Syaikh Sulaiman mengutip syair dari Abdullah Ibn al-Mu’taz yang berbunyi: “Tinggalkanlah dosa-dosa yang kecil dan yang besar karena pada hakikatnya takwa demikian. Bertindaklah laksana seorang yang berjalan di atas tanah berduri, penuh kehati-hatian.

Syaikh Sulaiman pun berpesan agar tidak meremehkan dosa-dosa kecil. “Bukit itu sejatinya adalah kumpulan kerikil kecil. Dosa kecil, ditambah dosa kecil dan ditumpuk terus menerus, bisa menggelapkan dan menutup hati,” jelasnya.

Peringatan tersebut didukung oleh pernyataan Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah yang mengatakan, “Perbuatan dosa layaknya racun bagi kalbu. Kalaupun dosa tidak membunuh kalbu, pasti akan membuatnya lemah. Apabila telah melemah kekuatannya, kalbu tidak akan mampu melawan berbagai penyakit.” (Zadul Ma’ad, jilid 4, hlm. 185).

Hasan al-Bashri rahimahullah juga memberikan nasihat serupa, “Wahai anak Adam, meninggalkan dosa lebih gampang sebenarnya dari memohon taubat” (Zawaid Abdillah ‘ala az Zuhdi 1597).

Di akhir ceramahnya, Syaikh Sulaiman berharap umat Islam lebih berhati-hati dalam setiap perbuatannya dan selalu ingat untuk bertaubat kepada Allah. Tidak hanya dari dosa-dosa besar, tetapi juga dari dosa-dosa kecil yang seringkali terlupakan.

Beberapa contoh dosa besar, di antaranya syirik, durhaka kepada kedua orang tua, zina, hingga sengaja meninggalkan salat. Dosa kecil yang tampaknya ringan bisa jadi berkonsekuensi besar, contohnya antara lain buang air kecil tanpa istinja.

Dosa kecil juga bisa berupa kebaikan-kebaikan tingkat terendah. Misalnya, ibadah yang dilakukan karena mengharap surga atau ibadah yang dilakukan untuk mengharapkan imbalan duniawi baik harta, pangkat, pengaruh, dan lain sebagainya. (bin/hel)