INDONESIAONLINE – Setiap manusia pasti ingin segala keinginannya terkabul. Untuk itu dalam Islam Allah SWT memerintahkan umatnya untuk berikhtiar dan bekerja keras untuk mencapai keinginannya.
Doa, menjadi salah satu ikhtiar seseorang dengan memohon kepada Allah SWT agar hajatnya terkabul. Setiap umat tentunya menginginkan agar doanya segera dikabulkan Allah. Lantas adakah doa atau amalan yang membuat hajat seseorang cepat terkabul?.
Ya, diolah dari Doa Pedia, terdapat amalan yang dibaca di antara rukuk dan sujud. Amalan atau doa ini menjadi sangat agung bahkan menjadi banyak rebutan para malaikat. Sehingga, hajat yang diinginkan seseorang cepat terkabulkan.
Doa ini diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadist, banyak amalan atau perilaku Rasulullah yang bisa dicontoh oleh umat Islam. Salah satunya adalah salat, baik itu sunnah ataupun wajib.
Setiap malam, Rasulullah selalu memanjatkan bacaan surahnya. Bahkan saking panjangnya, Rasulullah pernah membaca satu surah hingga waktu subuh. Hal itupun sampai membuat Rasulallah menangis dengan keagungan Allah.
Namun sebagai umat, apabila tak mampu menghafal surat yang panjang, diberikan kemudahan. Terdapat satu doa yang dibaca usia berdiri rukuk dan sebelum sujud. Doa tersebut adalah doa yang intinya memuji Allah.
Apabila doa ini dilafalkan, maka malaikat berebut untuk mencacatnya. Bukan hanya satu malaikat, tetapi 37 ribu malaikat sampai berebut untuk mencatatnya lantaran agungnya amalan ini.
Doa diantara waktu rukuk dan sujud tersebut dibaca setelah bacaan i’tidal, usai bacaan “Sami Allahu liman hamidah”. Segala puji bagi Allah yang banyak, sebanyak-banyaknya tanpa batas, yang terbaik dalam pujiannya dan yang penuh barokah dalam pujian tersebut dan sesuai apa yang dicintai Allah dan apa yang diridhai Allah.
Adapun bacaan doanya adalah :
“Robbana Walakal Hamdu, Hamdan Katsiran Thayyiban Mubarakan Fihi. Mubarakan alaihi Kama Yuhibbu Rabbuna wa Yardha”.
Dalam hadits, diriwayatkan dari Rifa’ah bin Ra’ah bin Rafi; Az-Zuraqi berkata: “Pada suatu hari kami salat di belakang Nabi SAW. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku beliau mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya)”.
“Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah).”
Setelah selesai salat, beliau bertanya: “Siapa orang yang membaca kalimat tadi?’
Orang itu menjawab, ‘Saya.’
Beliau bersabda: Aku melihat lebih dari 30 malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk mencatat (kebaikan dari) kalimat tersebut” (HR. Bukhari).