Ironi Porprov Jatim 2025 di Malang: Surat Edaran Wali Kota Sudah Terbit, Gaung Promosi Masih Senyap

Ironi Porprov Jatim 2025 di Malang: Surat Edaran Wali Kota Sudah Terbit, Gaung Promosi Masih Senyap
Ironi tuan rumah Porprov Jatim 2025. Gaung promosi Porprov Jatim masih sepi di Kota Malang walau SE wali kota sudah diterbitkan untuk menyukseskan pesta olahgara dua tahunan ini (jtn/io)

INDONESIAONLINE – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) 2025 di Malang Raya, dengan Kota Malang sebagai tuan rumah utama, dijadwalkan akan menggebrak pada 28 Juni 2025. Namun, menjelang pembukaan akbar di Stadion Gajayana, suasana masih diselimuti keheningan.

Sebuah ironi, mengingat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat telah secara resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk menggalakkan promosi ajang multi-olahraga dua tahunan tersebut.

Paradoks promosi ini menjadi sorotan. Meskipun SE Wali Kota telah meminta seluruh pemangku kepentingan—mulai dari kelurahan, kecamatan, RT/RW, pusat perbelanjaan, sektor wisata, hingga perhotelan—untuk memasang atribut promosi Porprov Jatim, gaungnya di tengah masyarakat nyaris tak terdengar.

Perbincangan di grup WhatsApp dan obrolan publik menunjukkan minimnya kesadaran akan “pesta olahraga” yang bakal berlangsung.

Komitmen Versus Realita di Lapangan

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, membenarkan bahwa SE Wali Kota memang sudah diedarkan. Ia bahkan menegaskan komitmen sang Wali Kota dalam mengawal suksesnya Porprov IX Jatim ini.

“Sudah kami edarkan dan Pak Wali sendiri komitmen untuk mengawal sukses Porprov ini,” ujar Baihaqi, Minggu (1/6/2025).

Namun, pandangan mata di jalanan Kota Malang bercerita lain. Spanduk atau umbul-umbul promosi yang diharapkan membanjiri sudut kota masih sangat minim.

Instansi perkantoran hingga sektor wisata yang diminta aktif mendukung kegiatan, tampak belum menyemarakkan kota dengan atribut Porprov. Banner berukuran besar, yang seharusnya menjadi penanda, baru terlihat di sekitar Balai Kota Malang.

Sementara umbul-umbul hanya terpasang di area terbatas seperti komplek Stadion Gajayana, Kayutangan Heritage, dan Alun-alun Tugu. Padahal, pemasangan promosi ini seharusnya sudah masif sejak Jumat (29/5/2025) lalu.

Baihaqi menjelaskan bahwa minimnya visual promosi bukan karena Disporapar tidak menyediakan suplai banner atau umbul-umbul. Pihaknya mengakui bahwa sebagian besar stakeholder yang diminta masih dalam tahap persiapan.

“Rata-rata memang masih siap-siap melakukan pemesanan dan lainnya. Mungkin mulai awal Juni ini sudah masif,” ungkap Baihaqi.

Kolaborasi Mandiri dan Potensi Ekonomi Terlewat

Pemasangan secara mandiri ini, menurut Baihaqi, adalah bentuk komitmen kolaborasi bersama untuk menyukseskan gelaran Porprov Jatim 2025. Mengingat Kota Malang menjadi tuan rumah utama dengan 40 venue yang telah disiapkan, partisipasi aktif dinilai krusial.

“Ini bentuk partisipasi dalam rangka menyukseskan. Ini bentuk kebersamaan, kolaborasi dan sinergi,” tegasnya.

Padahal, jika promosi digalakkan lebih awal dan masif, dampaknya bisa sangat positif bagi berbagai sektor. Potensi peningkatan okupansi hotel, geliat ekonomi UMKM lokal, hingga lonjakan kunjungan wisatawan hingga 10 persen, berisiko terlewatkan jika gaung Porprov tak kunjung menggema.

“Ini menjadi hajat seluruh orang di Kota Malang. Jadi ya harus sama-sama,” pungkas Baihaqi, menyerukan partisipasi kolektif untuk memastikan Porprov Jatim 2025 tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga semarak di mata publik dan mendongkrak perekonomian lokal.

Kini, bola ada di tangan para stakeholder untuk benar-benar mewujudkan “pesta” yang dijanjikan, bukan hanya di atas kertas (hs/dnv).