INDONESIAONLINE – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah mematangkan rencana besar peluncuran 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di seluruh penjuru Indonesia. Agenda ambisius ini dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional setiap tanggal 12 Juli.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono, mengungkapkan harapan besar terhadap pembentukan Kopdes Merah Putih ini. Menurutnya, koperasi ini tidak hanya diharapkan menjadi badan usaha yang maju dan menguntungkan, tetapi yang terpenting, mampu memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat perdesaan.
“Kami sebenarnya juga ingin koperasi ini bisa mengatasi pengangguran, angka kemiskinan di pedesaan, bisa memutus mata rantai yang berkepanjangan [ekonomi], bisa menghilangkan praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol). Jadi, harapannya itu,” ujar Ferry dalam keterangannya belum lama ini.
Pembentukan puluhan ribu Kopdes ini dilandasi oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang mengamanatkan percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih.
Wamenkop Ferry menyebutkan, berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah desa, kelurahan, hingga pemerintah daerah di seluruh Indonesia, telah menunjukkan progres dalam menindaklanjuti Inpres tersebut.
Sebagai contoh, Kabupaten Malang disebut-sebut menunjukkan capaian signifikan. “Di Kabupaten Malang, saya mendapatkan data yang disampaikan oleh Pak Bupati (Malang), bahwa di Kabupaten Malang telah disahkan akta [pendirian]. Jadi proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih telah sebanyak 220 dari 378 desa se-Kabupaten Malang,” terang Ferry, merujuk pada data per Jumat (25/4/2025).
Capaian ini menjadikan Malang sebagai salah satu kabupaten terdepan dalam proses pembentukan Kopdes Merah Putih.
Meskipun data masih bersifat dinamis karena banyak kabupaten/kota lain yang juga mulai aktif, Wamenkop menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Malang atas dukungannya. Koordinasi dengan pemerintah daerah lain, termasuk Pemprov Jawa Timur, juga menunjukkan respons cepat terhadap amanat Inpres.
“Minggu depan ini akan semakin banyak yang sudah terkumpul [terbentuk]. Terkait datanya, kami di Kementerian Koperasi sudah menerbitkan website yang nanti bisa kita lihat. Saya belum melihat data kompletnya se-Indonesia, tapi datanya sudah mulai terkumpul,” imbuhnya.
Kopdes Merah Putih dirancang untuk memiliki beragam kegiatan utama guna menjawab kebutuhan masyarakat desa. Rencana kegiatan meliputi pendirian kantor koperasi, penyediaan layanan simpan pinjam sebagai alternatif pinjaman legal untuk mengikis ketergantungan pada rentenir dan pinjol, pembukaan apotek dan klinik desa untuk akses kesehatan, serta warung atau toko untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, Kopdes juga akan dilengkapi dengan gudang yang memiliki fasilitas seperti cold storage dan pengering untuk mendukung aktivitas ekonomi desa, serta penyediaan truk untuk mobilitas barang.
Meski ada kegiatan utama yang disarankan, Wamenkop menegaskan bahwa setiap koperasi desa akan memiliki kebebasan untuk mengembangkan kegiatan sesuai dengan potensi dan karakteristik unik desa masing-masing. “Insya Allah ini harus maju,” pungkas Ferry optimistis.
Proyek besar ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tingkat tapak (al/dnv).