Ibnu Hajar saat menunjukan surat pengunduran dirinya sebagai peserta seleksi Anggota DPKS periode 2021-2026. (Foto: Syaiful Ramadhani/JatimTIMES)

JATIMTIMES – Ibnu Hajar, guru Bupati Sumenep Achmad Fauzi, secara tiba-tiba mengundurkan diri sebagai peserta seleksi anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) periode 2021-2026.

Padahal Ibnu tinggal selangkah lagi menunggu penetapan 11 besar yang akan dipilih sebagai calon anggota DPKS definitif oleh bupati.

Sebelumnya, Ibnu olos 22 besar dari 35 peserta yang mendaftar dan mengikuti uji kompetensi calon anggota DPKS.

“Dengan ini, saya sampaikan bahwa saya mengundurkan diri sebagai calon anggota DPKS. Surat pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada bupati karena pertama alasan kesibukan dan aktivitas yang dijalani selama ini,” ucap Ibnu, Rabu (1/12/2021).

Menariknya, alasan utama pengunduran dirinya tersebut dilatarbelakangi karena ingin menjaga marwah Bupati Achmad Fauzi.  “Sebelum bupati memutuskan 11 besar itu siapa saja, saya memilih mundur demi menjaga marwah bupati Sumenep,” tandas Ibnu.

Baca Juga  Begini Cara Pemkab Kediri Tingkatkan Literasi

Pengunduran diri Ibnu dilakukan di tengah banyaknya isu miring yang berkembang bahwa dirinya bakal lolos mengingat bupati adalah muridnya waktu di madrasah aliyah negeri (MAN) 1997 silam.

“Bahkan isu di luar yang saya dengar itu, bupati tidak mungkin menggugurkan gurunya sendiri. Tapi di sisi lain, kalau saya tidak lolos, apa kemudian indikatornya,” sambung Ibnu.

Meski begitu, Ibnu menyatakan akan tetap berkomitmen memajukan pendidikan di Sumenep melalui jalur lain di luar DPKS. “Juga harapan saya, semoga proses seleksi DPKS periode 2021-2026 ini menghasilkan anggota yang berkualitas dan memiliki komitmen tinggi memajukan pendidikan Sumenep,” pungkasnya.



Syaiful Ramadhani