INDONESIAONLINE – San Siro bergemuruh. Bukan hanya karena tifosi setia AC Milan yang memadati tribun, namun juga karena debut memukau jersey keempat Rossoneri yang bertemakan ‘Negeri Impian’, Sabtu (15/2/2025) malam waktu setempat menjadi panggung perpaduan antara tradisi merah-hitam dengan sentuhan warna hijau dan kuning yang berani. Sebuah pernyataan fashion di lapangan hijau yang diharapkan membawa keberuntungan.
Di balik kilau seragam baru, performa Milan di babak pertama terasa greget. Rotasi pemain yang diterapkan allenatore Sergio Conceicao, dengan memasang Yunus Musah dan Riccardo Sottil sejak menit awal, belum mampu mendongkrak daya dobrak Il Diavolo.
![](https://indonesiaonline.co.id/wp-content/uploads/2025/02/FourthKit_3.webp)
Duet Rafael Leao dan Christian Pulisic yang biasanya menjadi motor serangan, kali ini duduk manis di bangku cadangan.
Dua puluh menit awal pertandingan berjalan cenderung datar. Milan, yang tampil dengan semangat jersey anyar, justru kesulitan menembus rapatnya pertahanan Verona. Serangan demi serangan yang dibangun tampak kurang nendang, seolah masih mencari formula terbaik di tengah lapangan.
Barulah di menit ke-25, secercah harapan muncul dari sepakan jarak jauh Tijjani Reijnders. Namun, kiper Verona, Lorenzo Montipo’, tampil sigap menepis bola yang mengarah deras ke gawangnya. Montipo’ kembali menjadi momok bagi Milan, kali ini menggagalkan peluang emas Joao Felix yang lolos dari sisi kiri pertahanan Verona.
Sorak sorai sempat membahana di San Siro saat Santiago Gimenez berhasil menjebol gawang Verona di menit ke-30. Sayang, kegembiraan itu harus tertunda, gol striker asal Meksiko tersebut dianulir wasit karena offside. Keputusan yang membuat Curva Sud kembali terdiam, menanti momen yang lebih pasti.
Menjelang turun minum, Yunus Musah menyia-nyiakan peluang emas. Mendapatkan ruang tembak di kotak penalti, sepakannya justru melambung tinggi di atas mistar gawang Montipo’.
Babak pertama pun berakhir tanpa gol, skor kacamata tetap bertahan, dan tifosi mulai bertanya-tanya, apakah jersey impian ini benar-benar akan membawa tuah?
Babak Dua Ac Milan vs Verona
Memasuki babak kedua, Conceicao tak mau berjudi lebih lama. Rafael Leao, sang superstar Portugal, dimasukkan untuk menggantikan Sottil, memberikan suntikan energi baru di lini depan Milan. Perubahan ini terlihat signifikan, serangan Milan menjadi lebih hidup dan terarah.
Beberapa kali pemain Milan terjatuh di kotak penalti Verona, mengklaim pelanggaran dan menuntut hadiah penalti. Namun, wasit bergeming, tetap pada keputusannya untuk melanjutkan pertandingan. Frustrasi mulai terlihat di wajah para pemain Milan, namun semangat untuk memecah kebuntuan tak padam.
Momentum Milan semakin meningkat di menit-menit akhir, terutama setelah Pulisic kembali merumput, menggantikan Felix. Dan akhirnya, menit ke-75 menjadi momen yang dinanti-nantikan seluruh Milanisti.
Sebuah skema serangan apik dari sisi kanan, diawali pergerakan lincah Alex Jimenez yang mengirim umpan terukur ke Rafael Leao. Dengan cerdik, Leao meneruskan bola ke tengah kotak penalti, tempat Santiago Gimenez berdiri tanpa pengawalan.
Tanpa ampun, Gimenez menyambut umpan tersebut dengan tandukan keras yang tak mampu dihalau Montipo’.
GOOOLLLL!!! San Siro meledak! Gimenez, sang rookie yang didatangkan dari Feyenoord, kembali menunjukkan insting golnya. Ini adalah gol keduanya di Serie A dalam dua pertandingan terakhir, dan gol keempatnya secara keseluruhan sejak berseragam Merah-Hitam.
Gol tunggal Gimenez menjadi pembeda dalam laga yang berjalan ketat ini. Kemenangan 1-0 atas Verona mengantarkan Milan naik ke peringkat tujuh klasemen sementara Liga Italia, hanya terpaut satu poin dari zona Eropa. Sementara Verona, harus puas tertahan di posisi 15.
Jersey ‘Negeri Impian’ memang belum sepenuhnya mewujudkan mimpi pesta gol di San Siro. Namun, setidaknya, jersey baru ini telah memberikan tuah kemenangan bagi AC Milan. Tandukan emas Gimenez menjadi bukti, bahwa terkadang, kemenangan tipis pun terasa manis, apalagi diraih dengan balutan seragam yang stylish dan penuh harapan.