INDONESIAONLINE – Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya mengeluarkan instruksinya kepada Israel sekutunya. Biden menyuarakan agar Israel melindungi rumah sakit yang berada di Gaza.

“Rumah sakit harus dilindungi,” tegas Biden seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (14/11/2023).

Hal itu disampaikan Biden saat menandatangani inisiatif penelitian kesehatan perempuan di Gedung Putih, bersama Ibu Negara Jill Biden, pada Senin (13/11) waktu setempat. Biden pun berharap agar instruksinya itu bisa didengar oleh Israel.

“Menjadi harapan saya agar tidak ada tindakan yang terlalu mengganggu terkait rumah sakit,” ujar Biden.

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah ‘melakukan kontak dengan Israel’ mengenai masalah tersebut.

Tak berhenti disitu saja, Biden juga mengungkapkan bahwa kesepakatan untuk ‘pembebasan para tahanan’ atau sandera masih dinegosiasikan dengan bantuan Qatar sebagai mediator.

Sementara itu, menurut seorang dokter bedah yang bertugas dengan kelompok medis amal, Doctors Without Borders (MSF), ratusan orang saat ini terjebak di kompleks Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, rumah sakit utama dan terbesar di Jalur Gaza dalam kondisi yang ‘tidak manusiawi’.

Baca Juga  Sejumlah Negara Kecam Israel Buntut Rencana "Usir" Warga Gaza

Sejak pasukan darat Israel memasuki wilayah Jalur Gaza pada akhir Oktober lalu dan dengan cepat mengepung Gaza City, pertempuran terkonsentrasi di area-area sekitar RS Al-Shifa.

Israel bersikeras menuduh Hamas membangun markas militer di bawah kompleks RS Al-Shifa. Tuduhan itu telah dibantah keras oleh Hamas.

Para saksi mata melaporkan serangan udara yang intens kembali terjadi, dengan tank-tank dan kendaraan lapis baja berada dalam jarak hanya beberapa meter dari gerbang kompleks RS-Al Shifa yang berada di jantung Gaza City — kota terbesar di Jalur Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Palestina mengatakan pada Senin (13/11) pagi waktu setempat bahwa sedikitnya 2.300 orang — yang terdiri atas pasien, tenaga kesehatan, dan orang-orang yang mengungsi dari perang — berada di dalam kompleks RS Al-Shifa yang kini lumpuh.

Baca Juga  Tentara Israel Serbu Rumah Khatib Masjid Al-Aqsa

Saat ini RS Al-Shifa terpaksa menghentikan operasional pada akhir pekan, setelah kehabisan bahan bakar yang diperlukan untuk menjaga generator tetap berfungsi. Sedikitnya 650 pasien masih berada di dalam rumah sakit tersebut, yang mulai putus asa menunggu dievakuasi ke fasilitas medis lainnya oleh Palang Merah atau badan kemanusiaan netral lainnya.

Jalur Gaza telah bergantung pada generator selama lebih dari sebulan terakhir, setelah Israel memutus pasokan listrik menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober dan satu-satunya pembangkit listrik di wilayah yang terkepung itu telah kehabisan bahan bakar.