INDONESIAONLINE  – Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono membantah informasi yang tengah beredar luas di jagad maya terkait enam orang di Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT gugur oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Julius menegaskan,  informasi yang ia terima, hanya satu orang yang dinyatakan gugur. Satu prajurit tersebut ialah Pratu Miftahul Arifin.

“Informasi yang diterima secara fisik hanya satu orang atas nama Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif 32,” ujar Julius di Mabes TNI Cilangkap, Minggu (16/4/2023).

Julius kemudian mengungkap, terkait informasi  lainnya, ia belum bisa mendapatkannya lantaran sulit mencapai lokasi dan cuaca yang tidak mendukung.

“Jadi, informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi baik dalam suasana karena cuaca tidak mendukung,” sambungnya.

Terkait gugurnya Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif 32, Julius menambahkan bahwa panglima TNI sangat berduka cita. “Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIB,” kata Julus.

Baca Juga  Tertinggi dalam Sejarah Kabupaten Malang, 200 Bencana Terjadi Hingga November 2021

Julius melanjutkan, soal kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial sejak kemarin, dirinya menyarankan kepada awak media untuk berkenan merujuk pada informasi yang disampaikan jalur Mabes TNI.

“Penyebaran informasi yang keliru akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan,” jelas dia.

Julius memastikan, demi membela NKRI, maka TNI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI dan anggota TNI masih konsisten dalam menjalankan misi terkait di Papua.

“Panglima TNI dengan tegas menyampaikan, untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu,” tandas dia.

Sebelumnya, Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Pos Mugi, Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga  Kapolda Papua Ungkap 10 Orang Tewas Dalam Kerusuhan di Wamena

Dikabarkan dalam serangan itu juga, 21 anggota dari satuan Kostrad TNI juga belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Informasi terkait penyerangan di Pos Mugi tersebut dikabarkan melalui laporan yang ditujukan kepada panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta. Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.

Sebelumnya prajurit TNI  gugur ditembak KKB Papua yakni Serka Robertus Simbolon dan seminggu sebelum kejadian Pratu Hamdan, Satgas Yonif Raider 321/GT. Pratu Hamdan gugur setelah ditembak KKB saat menjalankan tugas di Distrik Yal di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Senin (3/4/2023) lalu. (mut/hel)