INDONESIAONLINE – Ada seorang pemuda yang bertobat dan kemudian menjadi ahli ibadah, namun terhalang masuk surga karena hal sepele.

Sebelumnya, pemuda tersebut telah bertobat dan menjadi ahli ibadah. Dia selalu menyembah Allah SWT. 

Selama itu pemuda tersebut selalu taat beribadah, selalu berpuasa, tidak tidur, tidak berteduh dengan keteduhan apa pun, dan tidak makan lemak.

Dan satu ketika, pemuda tersebut meninggal. Saudaranya kemudian bermimpi tentang pemuda tersebut. Dalam mimpi yang dialami saudaranya itu, mereka bertanya tentang apa yang dilakukan Allah SWT kepadanya.

Pemuda yang ahli ibadah itu kemudian menjawab,”
“Hisablah hamba! Kemudian Allah mengampuni semua dosaku, kecuali satu dosa, yaitu aku telah mengambil lidi yang kugunakan untuk menusuk gigiku tanpa seizin pemiliknya. Karena itu, di sini aku tertahan dari surga karenanya hingga sekarang ini.”

Baca Juga  Lantik 4 Pejabat Baru, Rektor UIN Malang: Harus Satu Barisan, Satu Jalur dan Satu Komando 

Bukan hanya itu. Seorang juru timbang juga mengalami hal yang sama. Tokoh sufi Al Harits Al Muhasibi menjelaskan, seorang juru timbang telah bertobat dari kucurangannya. Ia kemudian menjadi orang yang begitu taat dan menjadi ahli ibadah. 

Dan juru timbang itu pun meninggal dunia. Lantas ia dalam mimpinya bertemu dengan sahabatnya. Mereka bertanya kepada juru timbang itu. “Apa yang diperbuat oleh Tuhanmu, hai Fulan?”

Juru timbang itu menjawab, “Aku menghitung lima belas qafis (sejenis takaran) dari bermacam-macam biji-bijian.”

Para sahabatnya bertanya, “Mengapa demikian?”

Juru timbang itu kembali menjawab, “Aku tidak memedulikan takaran yang kurang karena bercampur debu. Tanah yang menggumpal di dasar takaran itu mengurangi setiap takaran sebanyak tanah yang menempel itu. Itu membuatku disiksa di kubur hingga suaraku terdengar oleh orang lain. Lalu aku ditolong oleh sebagian yang saleh.”

Baca Juga  Lipstik Ombre Anti Gagal, Makin Rapi dengan Cara Ini