INDONESIAONLINE – Inovasi revolusioner dalam dunia medis kembali hadir dari Universitas Brawijaya (UB). Dosen Fakultas Kedokteran UB dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT., menciptakan sebuah perangkat rehabilitasi cerdas berbentuk kaus kaki bernama “Load Cell Alarm“. Inovasi ini dirancang untuk membantu pasien dengan cedera tulang paha dan kaki menjalani proses pemulihan yang lebih efektif dan nyaman.
Load Cell Alarm: Kaus Kaki Rehabilitasi Cerdas
“Load Cell Alarm” bukan sekadar kaus kaki biasa. Perangkat ini dilengkapi teknologi mutakhir untuk memantau dan mengontrol tekanan pada kaki pasien selama proses rehabilitasi. “Inovasi ini merupakan pembaruan dari produk rehabilitasi yang sudah ada,” jelas dr. Domy.
“Jika sebelumnya alat rehabilitasi berbentuk sepatu yang kurang fleksibel, kini kami hadirkan kaus kaki yang lebih nyaman dan bisa dipakai kapan saja,” lanjutnya.
Kaus kaki pintar ini memiliki beberapa fitur utama, termasuk Sensor Timbangan Tumit berfungsi untuk mengukur tekanan pada kaki dan memberikan data real-time, Alarm Getar dan Warna yang memberikan peringatan visual dan taktil jika tekanan melebihi batas yang ditentukan, dan Pengontrol Tekanan dengan fungsi pengguna menyesuaikan batas tekanan sesuai kebutuhan rehabilitasi.
Fitur-fitur ini dirancang untuk membantu pasien menjaga stabilitas dan konsistensi tekanan pada kaki, sehingga proses rehabilitasi menjadi lebih efektif. “Jika kita setting 20 kg, ketika dia melebihi itu dia akan bergetar dan berwarna,” ungkap dr. Domy.
Tim dr. Domy tidak berhenti di situ. Mereka terus mengembangkan “Load Cell Alarm” berdasarkan masukan dari pasien. Rencananya, akan ditambahkan fitur sensor suara dan konektivitas dengan smartphone melalui aplikasi. Fitur ini akan memudahkan pasien dan tenaga medis memantau perkembangan rehabilitasi secara real-time.
Virtual Reality (VR) untuk Pendidikan Bedah Tulang
Selain “Load Cell Alarm”, dr. Domy dan timnya juga mengembangkan inovasi di bidang pendidikan kedokteran. Mereka menciptakan “VR Plate and Screw,” sebuah model simulasi medan operasi bedah tulang berbasis Virtual Reality.
“VR ini awalnya dibuat untuk game, tapi kami kembangkan untuk pendidikan bedah tulang,” ujar dr. Domy.
Inovasi ini memungkinkan mahasiswa kedokteran dan residen mempelajari prosedur bedah tulang secara fleksibel dan berulang, tanpa harus menunggu jadwal operasi yang sesungguhnya.
“Dengan VR, residen bisa recall materi dan belajar kapan saja. Mereka tidak perlu menunggu dokter datang untuk berdiskusi,” jelasnya.
Hal ini membantu mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan bedah tulang.
Inovasi dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT., dan timnya menunjukkan potensi besar teknologi dalam meningkatkan kualitas rehabilitasi dan pendidikan kedokteran di Indonesia. “Load Cell Alarm” dan “VR Plate and Screw” diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif, nyaman, dan efisien bagi pasien dan tenaga medis. Dengan inovasi-inovasi ini, UB semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang peduli dan berkontribusi bagi kemajuan kesehatan bangsa (as/dnv).
