Kebakaran Gunung Arjuno Meluas, Ada 26 Titik Api Baru

Kebakaran Gunung Arjuno Meluas, Ada 26 Titik Api Baru

INDONESIAONLINE – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno hingga Minggu (3/9/2023) belum juga padam. Sebaliknya, titik api baru justru ditemukan di sejumlah wilayah.

Terpantau, setidaknya ada 26 titik api baru di kawasan Gunung Arjuno yang berlokasi di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sementara, helikopter water bombing diterjunkan guna memaksimalkan pemadaman.

Perkembangan upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno tersebut disampaikan Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik saat dikonfirmasi Minggu (3/9/2023). “Hari ini telah dilakukan pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno. Ada 26 titik api baru di wilayah Singosari,” ungkapnya.

Titik api baru di kawasan Gunung Arjuno tersebut tepatnya terjadi di Jurang Sriti atau sebelah selatan Pos Gombes. “Tadi ada sekitar 15 personel gabungan yang diberangkatkan ke titik api di wilayah Singosari,” imbuhnya.

Pemadaman api sempat mengalami beberapa kendala lantaran medan yang terjal dan susah dijangkau. Selain itu, titik kebakaran juga berada jauh dari sumber air.

“Hari ini (Minggu, 3/9/2023) juga dilakukan water bombing sebanyak 13 kali di wilayah Singosari sehingga sempat menimbulkan asap tebal,” ucapnya.

Hingga kini  personel gabungan dari Polres Malang, TNI, Perhutani hingga relawan masih disiagakan untuk melakukan upaya antisipasi sekaligus penanganan kebakaran di Gunung Arjuno. “Rencananya besok (Senin, 4/9/2023)  pemadaman akan kembali dilanjutkan,” tukasnya.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran di kawasan Gunung Arjuno diduga disebabkan aktivitas perburuan liar. Berdasarkan pendalaman pihak kepolisian, para pemburu liar tersebut melakukan aktivitas perburuan yang diduga dengan sengaja membakar hutan pada Jumat (25/8/2023) malam.

Sebelumnya, personel gabungan yang terlibat dalam antisipasi sekaligus pemadaman juga memanfaatkan drone hingga aplikasi SiPongi untuk memaksimalkan patroli di Gunung Arjuno. Helikopter water bombing juga diterjunkan guna mengoptimalkan pemadaman. (al/hel)