INDONESIAONLINEPaguyuban Keris Panji Joyoboyo berkolaborasi dengan Paguyuban Keris se-Kediri Raya bersama Pemkot Kediri akan kembali menggelar Pagelaran Keris dan Bursa yang berskala Nasional pada 5-7 Agustus 2022. 

Event ini digelar setelah sebelumnya sukses menggelar pagelaran keris dan bursa tingkat nasional yang bertajuk “Gugat Keris Jenggala #1” di tahun 2017, “Gugat Keris Jenggolo #2” di tahun 2018 dan “Panjalu Jayati” pada tahun 2019. 

Kegiatan ini mengambil tema “Kediri Raya Nyawiji” yang berarti Kediri Raya Bersatu ( Kediri Kota/Kabupaten , Blitar Kota / Kabupaten, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk dan Jombang ) bertempat di Matahari Kediri Town Square (Ketos) Jalan Hasanudin 02 Kota Kediri, Jawa Timur.

Imam Mubarok selaku Ketua Paguyuban Panji Joyoboyo Kediri mengatakan, pagelaran pameran keris dan bursa ini dalam rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke-1143 tahun 2022. 

Baca Juga  Tanggapi Putusan PN Jakpus Soal Penundaan Pemilu 2024, KPU Akan Ajukan Banding

“Pagelaran ini melibatkan 9 Paguyuban yang tergabung dalam Serikat Pelestari Tosan Aji (SENAPATI NUSANTARA) di Kediri Raya yakni Panji Joyoboyo Kediri, Panji Blitar, Panji Patria Blitar, Paguyuban Baru Klinting Tulungagung, Bhineka Tunggal Ika Tulungagung, Panji Patrem Trenggalek, Pataji Ngadiboyo Nganjuk dan Paguyuban Satrio Pinayungan Jombang serta PATIKA Kediri” kata Gus Barok sapaan akrab Imam Mubarok.

Bersatunya Paguyuban se-Kediri Raya ini lanjut Gus Barok mengatakan, dalam rangka menguatkan akar kebudayaan di Kediri Raya yang pernah masyhur di masa Kerajaan Kadiri dan puncaknya di era Prabu Jayabaya, sekaligus sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dan menyambut hadirnya Bandara Internasional di Kediri yang akan beroperasi pada Oktober 2023.

“Pagelaran Keris dan bursa dengan Tema Kediri Raya Nyawiji ini akan menampilkan keris dari berbagai masa hingga Kamardikan. Sedikitnya 200 keris yang ditampilkan. Termasuk koleksi keris Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan tokoh penting lainnya” terang Gus Barok.

Baca Juga  Peringati Hakordia, BPJAMSOSTEK Blitar Ajak Karyawan dan Peserta Lawan Korupsi

Yang tak kalah penting Gus Barok menegaskan bahwa dalam pagelaran ini juga sekaligus tindak lanjut pengakuan Unesco yang mengakui keris sebagai a masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity (karya agung lisan tak benda barisan kemanusiaan) pada 25 November 2005.

” Perlu diketahui Litbang Senapati Nusantara pasca pertemuan pada 28 Mei 2018 lalu ketika rapat koordinasi dengan Kemendikbud dan Unesco di Jakarta telah mengusulkan kepada Presiden RI tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional” tandas Gus Barok.