JATIMTIMES – Rasa kecewa disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji. Pemicunya, kala sedang melakukan inspeksi ke beberapa gedung SMP negeri baru pada Jumat (4/2/2022), Sutiaji menemui lantai sekolah dalam kondisi tidak baik.
Temuan itu Sutiaji dapati ketika melihat lantai tampak ada goresan. Seketika ia uji coba menginjaknya dan ternyata lantai tersebut langsung pecah.
Aksi tersebut Sutiaji unggah dalam bentuk video di akun media sosial Instagram pribadinya, @sam.sutiaji.
Sutiaji bahkan terlihat menguji coba lantai dengan menginjaknya sebanyak dua kali. Sutiaji juga terlihat memungut puing keramik yang pecah itu.
Sutiaji menyampaikan, di tengah aktivitas hariannya, dia mengecek tiga sekolah yang baru dibangun dan diresmikan akhir tahun 2021 lalu.
Di antaranya, SMPN 28 Malang dan SMPN 29 Malang.
“Saya nggak tahu yang ngerjain juga siapa. Tapi saya ingin, kalau sudah berani, harus bertanggung jawab,” tandasnya soal siapa kontraktor pembangunan gedung sekolah itu.
Dalam postingan tersebut, Sutiaji juga menuliskan caption yang seolah mengisyaratkan kepada pengembang untuk tidak main-main dalam mengerjakan proyek pembangunan di Kota Malang.
“Jangan main-main dengan amanah, harapan, dan kepercayaan dari warga masyarakat. Kalau memutuskan berani, maka lakukan sepenuh hati. Periksa tegel rusak agar dibenahi sampai tuntas. Jangan sampai kepercayaan warga masyarakat yang rusak,” ucapnya.
Unggahan tersebut banyak menuai reaksi dari warganet dan telah mendapat lebih dari 750 likes pengguna Instagram. Beberapa warganet berkomentar, aksi yang ditunjukkan Sutiaji ini seakan menirukan gaya yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seperti yang diungkapkan @hasyimasari, “Tak pikir pak ganjar iki mau,” tulisnya.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti siapa kontraktor pembangunan sekolah yang telah ditinjau Sutiaji tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana mengatakan bahwa sekolah yang mengalami kondisi rantai rusak itu adalah SMPN 29 Malang. Namun, saat itu dirinya tidak mengikuti secara langsung sidak yang dilakukan Sutiaji.
Dijelaskan, jyang mengalami kerusakan tidak semua lantai sekolah yang dimaksud. Keramik pecah lantaran saat memasang tidak sempurna.
“Itu kalau nggak salah hanya satu sekolah. Dan kebetulan saja tidak semua tegel (lantai keramik). Jadi, ada rongganya saat masang atau nggak kemungkinan gembos ada angin masuk,” ungkapnya.
Arifina Cahyati Firdausi