Kelangkaan dan Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg di Tuban Picu Kritik Netizen

Ilustrasi tabung elpiji subsidi yang langka dan mahal harganya di Tuban, Jatim (ai/io)

INDONESIAONLINE – Sejumlah akun Instagram menyerbu akun resmi @pertaminapatraniaga.jatimbalinus terkait kelangkaan dan kenaikan harga elpiji 3 kilogram (elpiji melon) di wilayah Tuban.

Keluhan ini dipicu oleh postingan akun Instagram info-Tuban yang mengutip pernyataan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban, Agus Budi Wirawan yang menyebut cuaca buruk sebagai penyebab kelangkaan elpiji.

Netizen, khususnya ibu rumah tangga dan remaja, ramai-ramai mengkritik pernyataan tersebut dan menuntut solusi dari Pertamina dan dinas terkait.

Tanggapan Pertamina

Beberapa jam setelah postingan info-Tuban, akun @pertaminapatraniaga.jatimbalinus memberikan klarifikasi. Pertamina menjelaskan bahwa:

  • Kelangkaan hanya terjadi di Kecamatan Jatirogo, sedangkan di kecamatan lain stok elpiji aman.
  • Kenaikan harga di toko/pengecer diduga dilakukan oleh pengecer dan berada di luar pengawasan Pertamina.

Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji di pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) Jawa Timur Rp 16.000.

Namun, klarifikasi Pertamina tidak memuaskan netizen. Banyak yang membantah pernyataan Pertamina dan menunjukkan bukti bahwa harga elpiji di lapangan jauh lebih tinggi dari HET.

Akun IG _rdho7: “barusan saya tanya orang tua, gas disini malah dijual Rp 22ribu,” tulisnya.

IG vitacha_c : “Jangan lupa Bangilan juga di cross check di sini sudah 25k. itupun Gas Elpiji susah didapat,” tulisnya.

Netizen kritis seperti IG umiikwati juga menuliskan “@patraniaga.jatimbalinus HET 16 ribu.Tapi fakta di lapangan harga Rp 20 ribu. Itu gimana?”.

Beberapa netizen juga mengkritik Diskopumdag Tuban yang dianggap tidak becus dalam mengawasi pendistribusian dan harga elpiji.

Akun @eliyass-02: “Jadi saya kira, kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan dan sebagainya ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu,” tulisnya.

Sejumlah pedagang eceran atau toko di Senori Tuban saat dikonfirmasi indonesiaonline.co.id menyampaikan elpiji melon memang langka sejak masuk bulan ramadan.

Hal ini disampaikan AI (38) bahwa stok LPG di agen/pangkalan seperti ada yang dibatasi. Pasalnya, biasanya tokonya mendapatkan kiriman 38 tabung. Namun semenjak masuk Ramadan kiriman LPG 3 kilogram berkurang.

“Biasanya dapat 38 tabung tapi sejak masuk ramadan cuma mendapat kiriman 10-16 tabung,” ucapnya (ai/dnv).

elpiji subsidielpiji subsidi di tubanNetizenPertaminatabung gas