Kematian Nocturnal Trending setelah Meninggalnya Aktris-Akademisi Marissa Haque, Apa Itu?

Kematian Nocturnal Trending setelah Meninggalnya Aktris-Akademisi Marissa Haque, Apa Itu?
Artis sekaligus akademisi Marissa Haque semasa hidup. (@marissahaque)

INDONESIAONLINE – Meninggalnya aktris senior sekaligus akademisi Marissa Haque masih menjadi perbincangan publik. Istri rocker dan aktor Ikang Fawzi itu meninggal dalam kondisi tidur, yang menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab kematiannya.

Putri Marissa, Chikita Fawzi, mengungkapkan bahwa ibunya sempat mengajar pada pagi hari. Namun malamnya merasa sakit dan meninggal dunia saat sedang membaca Al-Quran.

“Pagi ibu masih mengajar, malamnya sakit. Ibu meninggal, tertidur saat baca Al-Quran. I love you ibu,” kata Chikita Fawzi.

Fenomena kematian mendadak seperti ini dikenal sebagai kematian nocturnal. Istilah ini menggambarkan situasi ketika seseorang kehilangan nyawa secara tiba-tiba saat sedang tidur. Meski jarang terjadi, sindrom ini menjadi perhatian karena dapat menimpa siapa saja tanpa adanya tanda-tanda jelas sebelumnya.

Hingga berita ini ditulis, “kematian Nocturnal” menjadi trending dalam penelusuran Google. Banyak yang penasaran soal hal ini.

Apa Itu Kematian Nocturnal?
Mengutip dari laman Cedar Sinai, kematian nocturnal adalah salah satu jenis sindrom yang menyebabkan seseorang ditemukan meninggal saat tidur.

Meski jarang, sindrom ini bisa terjadi pada sekitar 5 dari 10.000 orang di seluruh dunia. Kebanyakan kasus ini menimpa orang dewasa, terutama yang mengalami gangguan irama jantung. Detak jantung yang tidak teratur ini bisa memicu kondisi fatal tanpa disadari oleh pengidapnya.

Kematian nocturnal juga lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu. Orang-orang yang berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini. Dan sindrom ini lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.

Menurut laman Very Well Health, kematian nocturnal sering dianggap sebagai kematian yang damai karena terjadi saat seseorang sedang tertidur.

Namun, bagi orang-orang yang ditinggalkan, kehilangan secara mendadak seperti ini bisa sangat mengejutkan dan menyakitkan. Kematian yang tiba-tiba dan tak terduga sering sulit dipahami oleh keluarga dan orang-orang terdekat, sehingga menambah beratnya beban emosional.

Selain dikenal sebagai kematian nocturnal, sindrom ini juga disebut dengan beberapa istilah lainnya. Salah satunya adalah sindrom Brugada, sebuah kelainan genetik yang memengaruhi ritme jantung. Saat sindrom Brugada terjadi, bilik jantung bagian bawah berdenyut lebih cepat namun tidak teratur, sehingga menghambat aliran darah ke seluruh tubuh.

Laman Cambridge juga menyebut kondisi ini sebagai sudden unexplained death syndrome (SUDS), yaitu sindrom kematian mendadak yang menimpa orang yang terlihat sehat dan biasanya masih muda. Pada kasus SUDS, orang yang mengalami kondisi ini biasanya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dan terkadang faktor pemicu serangan jantung pun tidak ditemukan, sehingga membuat kondisi ini sulit dijelaskan secara medis.

Apa Penyebab Kematian Nocturnal?
Walaupun penyebab kematian nocturnal tidak selalu dapat dijelaskan, ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini. Stroke, kejang, overdosis obat, hingga penyakit kronis seperti gagal jantung atau gagal paru-paru bisa menjadi penyebab seseorang meninggal dalam tidurnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Manchester, salah satu penyebab kematian nocturnal mungkin berhubungan dengan gangguan pada nodus sinoatrial, alat pacu jantung alami yang mengatur denyut jantung. Gangguan pada nodus ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran selama sekitar satu jam, dan denyut jantung yang melambat pada malam hari dapat memperbesar risiko kematian tiba-tiba saat tidur. (bin/hel)