INDONESIAONLINE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Provinsi Jawa Timur, Kamis (18/4/2024). Apel siaga ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi.
Amran menegaskan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani fenomena El Nino yang berdampak signifikan pada sektor pertanian, terutama penurunan produksi pangan, khususnya beras.
Pompanisasi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini.
“Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino. Pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal. Kalau kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat,” terang Amran usai memimpin Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya.
Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, memiliki kurang lebih 380.000 hektare (ha) lahan tadah hujan. Amran optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 ha lahan tersebut, maka Jawa Timur dapat menutupi 50% kebutuhan beras nasional yang selama ini dipenuhi dari impor.
“Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali. Artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50 persen impor kita hanya dari satu provinsi,” ungkap Amran.
Di kesempatan yang sama, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa Jawa Timur masih mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan produksi padi terbesar di Indonesia.
Kontribusinya mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional di tahun 2020-2023. Adapun produksi padi tahun 2023 mencapai 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.
“Tahun ini karena dampak El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah. Tetapi hari ini kita diberikan bantuan yang cukup banyak 3.700 buah pompa air. Dengan adanya pomponisasi ini, kami yakin persoalan air dapat terpenuhi,” terangnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3.700 unit pompa air yang akan disebar ke 21 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 miliar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.
Diharapkan dengan adanya program pompanisasi ini, Jawa Timur dapat meningkatkan produksi pertaniannya dan membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor beras (mca/dnv).