Keutamaan Puasa Rajab hingga Bacaan yang Bisa Diamalkan

INDONESIAONLINE Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan, selain bulan Dzulqqidah, Dzulhijjah dan Muharram. Pada bulan tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan dibandingkan bulan-bulan biasa. Salah satu amalannya menjalankan puasa.

Bulan Rajab 1444 Hijriyah sendiri diketahui jatuh pada 23 Januari 2023. Sebagai umat Islam, sepatutnya kita mengetahui amalan apa saja yang bisa dibaca pada bulan yang penuh berkah ini.

Al Imam As Suyuthi dalam Al Jami’ Al Akbar (1/533) menulis, “Rajab bulan Allah, Sya’ban Rasulullah dan Ramadlan bulan umat Rasulullah”.

Kemudian, dikutip dari unggahan Pondok Pesantren Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan selama bulan Rajab.

Membaca doa ketika masuk bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

Artinya : “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” (Al ‘Asqalany, Tabyiinul ‘Ajab ‘an Syahri Rajab hal 18).

Selanjutnya, mengangkat tangan dan membaca istigfar sebanyak 70 kali. Adapun untuk doanya berbunyi ” رَبِّ اغْفِرْ لِي والرْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ”

Rabbighfirlii Warhamni Watub ‘alayya

Dilanjut dengan membaca Sayyidul Istighfar 3 kali pagi dan sore

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

Membaca Istighfar ba’dal Ashar 7 kali

Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa-l-hayyal qayyûma wa atûbu ilaihi

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk); dan aku bertobat kepada-Nya.”

Selanjutnya, membaca tasbih 100 kali

Pada tanggal 1-10 Rajab membaca:

سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Subhanal hayyil qayyum (100 kali)

Artinya: Maha Suci (Allah) Yang Maha Hidup lagi Maha Menguasai Segala Sesuatu.

Untuk tanggal 11-20 Rajab bisa membaca :

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ

Subhanallahil ahadish shomad (100 kali)

Artinya : Maha suci Allah satu satunya tempat bergantung

Kemudian pada tanggal 21-akhir bulan Rajab membaca :

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ

Pada Jumat terakhir di bulan Rajab Khatib saat berada di atas mimbar dianjurkan membaca : أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh, sebanyak 35 kali.

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Sementara untuk anjuran puasa di bulan Rajab, para ulama memiliki berbagai pandangan. Puasa Rajab sendiri bisa dilakukan pada awal bulan, tengah bulan, atau akhir bulan Rajab. Untuk jumlah puasanya pun tidak memiliki batasan karena sifat puasa di bulan Rajab ini adalah Sunnah.

Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa Rajab dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Dikutip dari TribunKaltim.co, menurut Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid:

“Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya…..”

Sementara menurut Ibnu Abbas ra. berkata :

“Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan”. (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalm kitab Jami’Ush-Shaghir)

Lalu menurut almarhum Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab.

“Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10” jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair.

“Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai,” tambahnya.

Keutamaan puasa di tanggal 1 hingga 10 Rajab diungkap oleh Almarhum Kiai Maimoen Zubair dalam ceramahnya.

“Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham “berkumpul” belum?”.

“Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tanggal 10 Rajab” jelas almarhum Kiai Maimoen.

BacaanBisaDiamalkanhinggaKeutamaanPuasaRajabyang