INDONESIAONLINE – Nabi Sulaiman AS pernah pingsan gegara semut. Lantas mengapa bisa demikian? Apa yang dilakukan semut hingga membuat Nabi Sulaiman pingsan?

Simak kisahnya yang diolah dari 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/ Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani dan Islam Pos.

Bermula satu waktu Nabi Sulaiman AS tengah berbaring disebuah tempat. Lantas, kemudian terdapat seekor semut berjalan di dadanya. Ia kemudian mengambil semua tersebut dan melemparkannya jauh. 

Setalah itu, terdengar suara yang berkata pada Nabi Sulaiman. Tak disangka, suara tersebut muncul dari semut yang dilempar oleh Nabi Sulaiman. Terdengar dari nadanya, semut tersebut marah 

“Wahai Nabi Allah, mengapa engkau lemparkan aku dengan begitu keras? Apakah kamu lupa bahwa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hadapan Pencipta segala kerajaan, yaitu Tuhannya langit dan bumi, yang Mahaadil, yang mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzaliminya?”

Baca Juga  Kemenkeu Copot Rafael Buntut Penganiayaan yang Dialami Anak Petinggi Ansor

Mendengar perkataan semut itu, Nabi Sulaiman begitu terkaget. Bahkan, ia sampai pingsan mendengar perkataan semut itu. Tak lama, Nabi Sulaiman siuman dari pingsannya. Ia lantas memandangi semut dan meminta maaf atas perbuatannya. 

“Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu,” kata Sulaiman.

Semut tersebut kemudian menjawab perkataan Nabi Sulaiman. Ia akan memaafkan Nabi Sulaiman, namun dengan beberapa syarat. 

“Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat,” kata Semut. 

Perkataan Semut pun langsung ditanggapi Nabi Sulaiman dan menunjukkan kesediaan atas syarat yang diberikan. 

“Sebutkanlah ketiga persyaratanmu tersebut!”

Semut berkata, “Syarat yang pertama adalah jangan kamu tolak orang yang meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yang meminta kepadamu adalah orang yang sedang meminta karunia Allah, maka jangan sampai kamu cegah karunia Allah kepada makhluk-Nya”.

Baca Juga  Hindari Bergadang, Rasulullah Tak Menyukainya 

Semut itu melanjutkan syarat kedua. “Kemudian yang kedua adalah jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua tugasmu dengan baik di dunia ini. Sehingga hatimu menjadi keras, sedangkan kamu telah dimuliakan oleh Allah dengan diberikan kerajaan ini”. 

Setelah itu, Nabi Sulaiman pun bertanya kepada semut, perihal syarat yang terakhir. “Lalu apa syaratmu yang terakhir?”

Semut segera meresponnya. “Sedangkan syaratku yang ketiga adalah jangan sampai kedudukanmu menghalangimu untuk menolong orang yang meminta pertolonganmu,” jawab semut.

Mendengar syarat-syarat yang diajukan Semut itu, Nabi Sulaiman pun menyanggupinya. 

“Insya Allah semua persyaratanmu itu akan aku jalani”. 

Setelah itu. Semua pun memaafkan apa yang telah dilakukan oleh Nabi Sulaiman. 

“Jika begitu aku telah memaafkanmu,” kata semut.