Beranda

Kisah Tukang Pijat Keliling Naik Haji setelah Menabung 24 Tahun

Kisah Tukang Pijat Keliling Naik Haji setelah Menabung 24 Tahun

INDONESIAONLINE – Profesi tukang pijat keliling tak menghalangi niat dan tekad Mbah Supiyah untuk naik haji.

Keinginan Mbah Supiyah untuk pergi ke Tanah Suci pun akhirnya terwujud tahun ini. Nenek berusia 60 tahun itu menjadi salah satu calon jemaah haji (CJH) embarkasi Surabaya.

Mbah Supiyah merupakan seorang tukang pijat keliling asal Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Demi menunaikan rukun Islam ke-5 itu, Mbah Supiyah menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya dari hasil memijat selama 24 tahun.

Ia menekuni profesi sebagai tukang pijat sejak usia 17 tahun. Hingga kini, meski sudah tergolong lanjut usia (lansia), Mbah Supiyah yang merupakan warga Jalan Sombo, Kota Surabaya, ini masih menjajakan jasanya untuk mengurut pelanggan.

Ia mampu memijat kurang lebih dua jam untuk sekali pijat. Dari hasil kerja kerasnya memijat dari rumah ke rumah, ia menyisihkan uang rata-rata sekitar Rp 10 ribu setiap hari selama 24 tahun.

“Penghasilan saya tak tentu. Kalau sebentar kadang dibayar Rp30 ribu. Ada juga yang membayar Rp70 ribu,” tutur Supiyah di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Minggu (19/5/2024).

Penghasilan yang tak menentu itu tak menyurutkan niat dan tekad Mbah Supiyah ke Baitullah. Ia mengaku sudah memiliki keinginan naik haji sejak usia belia. Karena itu, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan uang hasil kerja kerasnya untuk biaya pergi haji.

Salah satu kiat Mbah Supiyah dalam menabung adalah mewujudkan uangnya menjadi emas. Hingga suatu ketika, emas yang dikumpulkannya telah mencapai sekitar 60 gram. Saat itu, emas tersebut setara dengan nilai uang sekitar Rp25 juta.

Uang itulah yang akhirnya digunakannya untuk mendaftar haji pada tahun 2010. Setelah mendaftar, Mbah Supiyah terus berjuang untuk bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji.

“Meskipun penghasilan saya tidak tetap, alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa nabung untuk haji yang penting tekadnya kuat,” ungkapnya.

Supiyah mengaku seharusnya Ia berangkat haji tahun 2021. Namun, pandemi covid-19 membuatnya tidak bisa berangkat ke Tanah Suci karena keberangkatan ibadah haji ditiadakan.

“Harusnya 2021 berangkat tapi karena covid-19 akhirnya mundur dan juga baru sempat ada uang juga untuk melunasi, akhirnya berangkat tahun ini,” ungkap ibu lima anak tersebut.

Ketika di Tanah Suci, Supiyah pun sudah menyiapkan doa khusus. Ia berharap agar senantiasa diberikan kesehatan, murah rezeki dan panjang umur.  “Ya doanya gak banyak-banyak. Diberi sehat, lancar rezeki dan panjang umur,” ujar Supiyah.

Bahkan ketika nanti di Arab Saudi, Supiyah mengungkapkan, ada yang memintanya untuk memijit ia mengatakan sanggup untuk melakukan hal itu, asal tidak mengganggu waktu ibadah.

“Waktu masuk di asrama haji saja, sudah ada yang pijat. Alhamdulillah diberi imbalan Rp50 ribu. Ya nanti jika sudah di Makkah ada yang minta pijat, ya tetap dilayani. Kan membantu orang dapat pahala,” pungkasnya. (mca/hel)

Exit mobile version