INDONESIAONLINE – Puluhan kepala keluarga yang berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang mengungsi, lantaran tempat tinggalnya terdampak erupsi Gunung Semeru.

Staf Kecamatan Pronojiwo, Yoyok Heri Wahyudi menjelaskan, saat ini warga dievakuasi di lima titik pengungsian. Di antaranya yakni SD Negeri Supiturang 04, Balai Desa Oro-Oro Ombo, SD Negeri Oro-Oro Ombo 03, Balai Desa Sumberurip, dan SD Negeri Sumberurip 02.

“Proses evakuasi masih berlanjut sampai malam ini. Lokasi Desa Supiturang hujan deras, ada lima titik pengungsian,” kata Yoyok Heri Wahyudi, Sabtu (4/12/2021) malam.

Menurut Yoyok, saat ini kondisi lokasi pengungsian masih seadanya. Dalam arti masih belum ada alas tidur ataupun kebutuhan lainnya.

Baca Juga  Melalui Program Makmur, Petrokimia Berhasil Bantu Tingkatkan Pendapatan Petani

“Di sini (Pronojiwo) tidak bisa dijangkau dari Lumajang. Karena akses jembatan Gladak Perak putus. Bisanya melalui Malang,” tutur Yoyok.

Kondisi erupsi Gunung Semeru memang sangat mendadak, bahkan tidak ada pemberitahuan dari PVMBG terkait adanya bencana tersebut. Oleh karena itu, tempat pengungsian belum tersedia alas tidur, selimut hingga pampers. Namun yang tersedia baru makanan dan minuman.

“Paling dibutuhkan alas tidur, selimut, pampers serta makanan dan minuman,” sambung Yoyok.

Disinggung mengenai jumlah warga mengungsi, Yoyok mengaku saat ini juga masih dilakukan pendataan.

Yoyok juga menjelaskan, kondisi terkini wilayah Kecamatan Pronojiwo. Di mana sejak erupsi aliran listrik padam hingga malam ini. “Listrik padam sejak erupsi, untuk sementara tempat pengungsian pakai genset,” tegas Yoyok.

Baca Juga  Gempa Dahsyat 7,0 SR Landa Perbatasan Tiongkok-Kyrgyzstan

Sementara itu, akses jalan menuju Lumajang via Ampelgading, Kabupaten Malang, ditutup. Bahkan mulai dari Polsek Ampelgading telah ada pemberitahuan bahwa akses jalan ditutup.  Karena jembatan Gladak Perak terputus aliran lahar dingin.



Hendra Saputra