Lapor Bos, Cak Imin Keluhkan Perubahan Rute Garuda soal Kepulangan Jemaah Haji

Jemaah haji embarkasi Medan yang mengeluh perubahan rute penerbangan kepulangan Garuda Indonesia. (Foto: X @cakiminNOW)

INDONESIAONLINE – Ketua Tim Pengawas (Timwas) DPR Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyampaikan keluhan terkait layanan maskapai Garuda Indonesia dalam proses pemulangan jemaah haji. Ia melaporkan bahwa ada 60 kloter yang mengalami kebingungan akibat perubahan mendadak rute penerbangan.

Awalnya, jemaah haji dijadwalkan berangkat dari Bandara Jeddah. Namun tiba-tiba harus melakukan reschedule dan berangkat dari Bandara Madinah. “Bos lapor! Ini Garuda parah! Jama’ah yang seharusnya terbang lewat Makkah (Jeddah), kemudian ada 60 kloter harus kembali ke Madinah dan rencana terbang lewat Madinah,” ujar Cak Imin melalui akun X pribadinya, dikutip Rabu (26/6).

Selain perubahan rute, beberapa kloter mengalami penundaan penerbangan yang signifikan. Salah satu contohnya adalah kloter dari KNO 3 Medan, yang seharusnya terbang pukul 18.40, namun harus tertunda hingga 06.45 waktu Arab Saudi (WAS). “Padahal jemaah sudah dimasukkan ke bis. Saat ini sangat krodit, jamaah kecewa berat, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” tambahnya.

Dalam video yang dibagikan oleh Cak Imin, tampak seorang jemaah haji mengeluhkan hal yang sama. Dia bersama rombongannya harus menunggu lebih dari 12 jam karena pesawat Garuda tiba-tiba mengubah jadwal keberangkatan ke tanah air.

“Semula awalnya berangkat hari ini pukul 12.00, tapi ada perubahan dari pihak penerbangan atau Garuda Indonesia, ada perubahan jadwal bergeser 1 hari. Sementara kami sudah berada di bus masing-masing, sudah keluar dari hotel. Dan kami akhirnya dibawa juga ke bandara Madinah, harus menunggu 12 jam lebih. Ini mohon solusi DPR RI terkait dengan pendorongan pemulangan haji KNO Medan,” ujar jemaah tersebut.

Menurut laman resmi Kemenag RI, perubahan rute penerbangan yang dilakukan Garuda Indonesia sangat merepotkan petugas.

Untuk diketahui, Garuda Indonesia mengubah rute penerbangan 46 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia gelombang I, dari yang seharusnya pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menjadi melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

“Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah,” ungkap Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.

Subhan menambahkan bahwa perubahan rute ini berdampak signifikan. Pertama, jemaah kelelahan karena harus menempuh perjalanan panjang dari Makkah ke Madinah, yang bisa memakan waktu lebih dari 8 jam dibandingkan perjalanan Makkah ke Jeddah yang hanya 1,5 jam. Kedua, perubahan ini memecah konsentrasi petugas yang harus membagi pelayanan antara Jeddah dan Madinah, sehingga mengurangi efektivitas pelayanan.

Selain itu, perubahan rute ini  mengharuskan penyiapan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi di Madinah di luar jadwal yang telah direncanakan, serta tidak sesuai dengan ketentuan ta’limatul hajj yang mengharuskan perjalanan haji satu rute. Hal ini membuat tim e-hajj dari Kementerian Haji dan Umrah harus mengubah sistem untuk menyesuaikan dengan perubahan ini, sehingga menyebabkan keterlambatan.

Berikut adalah 46 kloter yang jadwal kepulangannya disesuaikan oleh Garuda Indonesia:

1. Embarkasi Banjarmasin (BDJ): BDJ 1, BDJ 2, BDJ 4, dan BDJ 7

2. Embarkasi Balikpapan (BPN): BPN 1

3. Embarkasi Medan (KNO): KNO 2, KNO 3, KNO 4, KNO 7, KNO 8, dan KNO 9

4. Embarkasi Padang (PDG): PDG 3, PDG 6, dan PDG 8

5. Embarkasi Solo (SOC): SOC 1, SOC 2, SOC 3, SOC 5, SOC 10, SOC 11, SOC 15, SOC 16, SOC 17, SOC 19, SOC 20, SOC 21, SOC 23, SOC 24, SOC 25, SOC 26, SOC 29, SOC 30, SOC 31, SOC 33, SOC 34, SOC 35, SOC 36, dan SOC 38

6. Embarkasi Makassar (UPG): UPG 1, UPG 3, UPG 5, UPG 7, UPG 8, UPG 10, UPG 13, dan UPG 14

Sebagai informasi tambahan, sejatinya pergerakan jemaah haji Indonesia telah diatur dan terbagi dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama, jemaah haji dari tanah air mendarat di Bandara AMAA Madinah, lalu ke Madinah, Makkah, baru pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.

Sedangkan gelombang kedua, jemaah haji dari tanah air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, lalu ke Makkah, Madinah, baru pulang melalui Bandara AMAA Madinah. (bin/hel)