INDONESIAONLINE – Petani penggarap dan pemilik di persawahan Kuthoanyar, Kecamatan Tulungagung kota mengeluh banyaknya sampah di saluran irigasi yang melintas lahan mereka. Pasalnya, aliran irigasi ini harus dibersihkan secara berkala karena banyaknya sampah plastik. Jika dibiarkan, sampah plastik  akan masuk ke persawahan.

Salah satu penggarap, Imam (47) mengatakan ia dan petani lain selalu membersihkan saluran irigasi agar air mengalir lancar dan sampah tidak masuk ke petak sawahnya.

“Harus tlaten membersihkan, kalau tidak maka plastik dan sampah lain mengotori lahan tanam,” kata Imam, Senin (02/8/2022).

Saat air datang, biasanya petani mengalirkannya ke persawahan. Namun, kalau tidak di saring di bagian pintu air yang berada antara sungai dan lahan, seluruh sampah akan masuk ke sawah.

Baca Juga  Ditanam DLH, Tabebuya Bikin Kota Malang Makin Memesona

“Kalau sudah menyebar masuk ke sawah, malah sulit membersihkan, apalagi kalau padi sudah mulai tumbuh banyak,” ujarnya.

Aliran sungai sendiri dari arah barat ke timur, menurut Imam irigasi ini membelah kampung sebelum masuk ke area persawahan.

“Karena irigasi melintasi kampung, maka kemungkinan siapapun bisa membuang sampah ke sungai. Akibatnya, dampak yang terjadi sampah itu menyebar ke persawahan. Kalau bukan plastik sebenarnya tidak masalah,” ungkapnya.

Salah satu desa yang berada di barat persawahan Kampundalem ini adalah  Balerejo, Kecamatan Kauman. Kepala Desa Balerejo, Samsu Jatmiko menjelaskan bahwa sungai yang mengalir memang melalui desanya. Namun, tidak bisa serta merta kalau sampah yang ikut ke saluran irigasi itu dari warganya.

“Aliran sungai itu memang benar, dari hilirnya Kelurahan Kutoanyar, Balerejo, Kauman dan Bolorejo,” terang Samsu Jatmiko, melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga  Asta Beach Clean Up Pantai Kondang Merak, Temukan Kaleng hingga Botol Miras

Ia tidak sepakat kalau asal sampah pasti dari Desa Balerejo, namun yang namanya aliran air bisa saja dari daerah lain yang juga dilintasi sungai ini.

“Bisa jadi itu dari desa lain yang dilintasi irigasi, atau juga dari hulunya sana Dam Sumput Srabah,” tuturnya.

Sebagai Kepala Desa, ia mengajak warganya hidup bersih dan membuang sampah dengan benar dan tidak sembarangan.

“Selalu kita sosialisasi untuk membuang sampah dengan benar, bukan disembarang tempat karena banyak dampaknya,” paparnya.

Kepala Desa milenial ini juga menerangkan bahwa di Desanya ada Tempat Sampah yang dapat dimanfaatkan untuk membuang sampah warganya.