Lulus SMK Kesehatan, Pemuda Ini Sukses Jadi Pande Besi

Lulus SMK Kesehatan, Pemuda Ini Sukses Jadi Pande Besi
Muhammad Alan seorang pande besi lulusan SMK Kesehatan yang kini kebanjiran order (hs/io)

INDONESIAONLINE – Muhammad Alan, seorang pemuda berusia 21 tahun dari Kecamatan Blimbing, Kota Malang telah memilih jalan hidup yang tidak biasa bagi seorang lulusan SMK Kesehatan. Alih-alih bekerja di bidang kesehatan, Alan menekuni profesi sebagai pande besi, dan menjelang Idul Adha 2024 permintaan akan jasanya meningkat tajam.

Dalam kesehariannya, Alan biasanya menerima 3-4 pesanan setiap dua minggu. Namun, menjelang Idul Adha, pesanan yang diterimanya melonjak menjadi hingga 7 pesanan dalam satu minggu. Kebanyakan dari pesanan tersebut adalah pisau untuk pemotongan hewan kurban, seperti pisau sembelih, pisau sayat kulit, dan pisau daging.

“Kebanyakan pesanan yang diminta adalah pisau untuk potong hewan kurban. Seperti pisau sembelih, pisau sayat kulit dan daging,” ujar Alan, Minggu (9/6/2024).

Meningkatnya jumlah pesanan membuat Alan kewalahan, sehingga dalam proses pembuatannya, ia dibantu oleh kakeknya dan seorang karyawan. Alan menjelaskan bahwa pesanan yang ia terima bervariasi, tergantung musim dan kebutuhan pelanggan.

“Kalau musim kemarau biasanya banyak permintaan seperti cangkul, linggis, sama alat-alat pertukangan lain. Kemudian musim penghujan gancu dan arit,” jelas Alan.

Dalam proses pembuatan perkakas, Alan menunjukkan kesabaran dan keterampilan yang tinggi. “Lempengan besi itu dipanaskan hingga merah menyala. Setelah panas lalu ditempa berulang-ulang, dikikir dan diluruskan. Setelah itu digerinda dan dihaluskan, kemudian digerinda lagi hingga kilap,” ungkapnya.

Alan juga mengaku bahwa ia berkomitmen untuk terus mempertahankan profesi sebagai pandai besi. Menurutnya, keahlian ini semakin tergerus oleh modernisasi dan semakin sedikit generasi penerusnya.

“Untuk saat ini dan kedepannya, masih belum terpikir mencari pekerjaan lainnya. Masih fokus ke pandai besi, apalagi ini usaha turun temurun, sayang kalau tidak diteruskan,” tambah Alan.

Selain menerima pesanan pembuatan perkakas, Alan juga menyediakan jasa servis perkakas dengan biaya antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Sedangkan harga jual perkakasnya berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu, dengan jaminan ketajaman yang telah diakui oleh banyak pelanggannya, baik dari Malang Raya maupun luar kota.

“Kalau jual dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 400 ribu. Untuk ketajamannya sudah terjamin, makanya banyak yang pesan baik dari Malang Raya maupun luar kota,” tandas Alan.

Keberhasilan Alan menunjukkan bahwa dengan tekad dan keterampilan, profesi tradisional seperti pandai besi masih bisa bertahan dan berkembang di tengah modernisasi (hs/dnv).