INDONESIAONLINE – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) membaiat 16 dokter muslim periode April 2024 XXXVII di Gedung Pascasarjana lantai 7, belum lama ini. 16 dokter muslim yang dibaiat itu merupakan lulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Februari 2024 dam merupakan pertama pada periode 2024.

Dalam kesempatan itu, Dekan FK Unisma, dr Rahma Trlliana MKes PhD memberikan pesan penting kepada 16 dokter muslim yang dibaiat. Selepas pembaiatan ini, para status mahasiswa telah selesai dam berganti menjadi seorang dokter.

1

Menyelesaikan studi dari mahasiswa FK Unisma menjadi dokter muslim, bukan perjalanan mudah. Banyak tantangan dan perjuangan yang harus dilalui sebelum berhasil mencapai tujuan.

Tantangan yang dihadapi tentunya berbeda-beda satu sama lainnya. Namun, pengalaman dan skill yang diperoleh selama menempuh studi di FK Unisma ataupun saat melaksanakan co-ass, dapat menjadi bekal dalam menjadi modal dalam menghadapi tantangan tersebut.

Baca Juga  UIN Maliki Malang Komitmen Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa untuk Dunia Kerja

“Membutuhkan skill. Yang paling penting human skill, people skill, sosial skill. Dan itu nggak bisa diganti,” katanya.

3

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada 16 dokter muslim yang di baiat. Dalam UKMPPD periode bulan Februari 2024, first tracker FK Unisma berhasil lulus 94 persen dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau tes roleplay dokter dan pasien, 100 persen yang berhasil dipertahankan sejak tahun 2019.

Hal ini kian menggembirakan dan membanggakan karena saat ini terdapat kebijakan kenaikan Nilai Batas Lulus (NBL). NBL naik dari sebelumnya 63,5 menjadi 64,24. Sementara OSCE menjadi 64,9.

Lebih lanjut, usai menyandang gelar dokter muslim FK Unisma, pihaknya berharap lulusan FK Unisma mampu menjadi dokter yang berkarakter dan berwawasan global untuk menghadapi tantangan ke depan.

3 pesan ditekankan kepada para dokter Muslim. Yang pertama adalah, bagaimana untuk menjaga nama baik diri dengan menjadi individu yang baik dan tidak membuat problem.

Baca Juga  Polemik Berebut Wali Kelas di SDN Bungur 1, Begini Kata KUPas Kecamatan Karangrejo

Yang kedua adalah selalu membanggakan orang tua dan juga menjaga nama baik orangtua. Yang ketiga, jaga nama baik institusi ini dengan menjadi yang terbaik di manapun berada.

2

Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi menyampaikan, bahwa para dokter muslim haruslah hadir ditengah komunitas dengan menjadi pembaharu dan bukan terus berada pada zona nyaman.

“Intervensi dari berbagai sisi seperti pelayanan humanis, komunikasi, dan menjadi pelopor,” katanya.

Para dokter juga diminta untuk menjalankan profesinya dengan baik. Bukan sebaliknya, malah berfikir tentang bagaimana memulihkan biaya pendidikan selama menempuh studi.

“Jangan sampai berfikir itu. Dan saya yakin nggak ada yang berpikir seperti itu, mengalir saja. Insyaallah akan ada rezeki, keberkahan dari Allah SWT,” ungkapnya.

Lebih dari itu, sebagai seorang dokter, mereka juga diminta untuk selalu rendah hari, namun bukan rendah diri. Dokter lulusan FK Unisma harus menjadi penggerak dimanapun mereka berada. (ang/yak)