Luncurkan SSO hingga Wakaf Tunai di Dies Maulidiyah Ke-64, UIN Malang Buka Babak Baru Kampus Islam Modern

Luncurkan SSO hingga Wakaf Tunai di Dies Maulidiyah Ke-64, UIN Malang Buka Babak Baru Kampus Islam Modern
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi (kanan) bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA dalam Dies Maulidiyah Ke-64 UIN Maliki Malang. (foto: uin maliki malang)

INDONESIAONLINE – Memperingati Dies Maulidiyah Ke-64, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melangkah lebih jauh dengan menghadirkan dua terobosan besar: peluncuran sistem Single Sign On (SSO) untuk integrasi layanan digital kampus dan dimulainya Gerakan Wakaf PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) bekerja sama dengan Satu Wakaf Indonesia.

Acara peresmian digelar di aula rektorat UIN Maliki Malang, Selasa (28/10/2025), sebagai simbol komitmen kampus menuju era digital dan kemandirian pendanaan berbasis masyarakat.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA secara resmi memperkenalkan sistem SSO yang memungkinkan sivitas akademika mengakses seluruh layanan kampus hanya dengan satu akun. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat proses administrasi, meningkatkan efisiensi kerja, serta mendukung visi kampus sebagai smart campus yang terintegrasi.

“Dengan sistem ini, produktivitas dapat meningkat dan data kampus lebih mudah diintegrasikan, sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan lebih cepat dan akurat,” ujar Prof Ilfi.

Selain transformasi digital, UIN Maliki Malang juga memperkuat fondasi ekonomi kampus melalui Gerakan Wakaf PTKI. Inisiatif ini bertujuan membangun dana abadi pendidikan dari wakaf tunai yang akan digunakan untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, mendukung riset dan pengabdian masyarakat, serta memperluas pembangunan fasilitas pendidikan.

Prof Ilfi menekankan bahwa semangat berwakaf harus menjadi budaya berkelanjutan di lingkungan kampus. “Gerakan ini tidak boleh berhenti di hari peluncuran. Setiap kesempatan harus menjadi momentum untuk menyalakan semangat wakaf. Lama-kelamaan, inilah yang akan menjadi pilar pendanaan kampus selain dari APBN,” tegasnya.

Ia menambahkan, kampus menargetkan agar wakaf dapat dikelola secara profesional dan berjangka panjang, mencontoh model universitas besar dunia seperti Al-Azhar dan Al-Qarawiyyin yang mampu berkembang melalui dukungan masyarakat. Meski tanpa menetapkan target nominal spesifik, potensi donasi diyakini sangat besar jika dikelola dengan sistem yang transparan dan inklusif.

Untuk memudahkan partisipasi, pihak kampus menyiapkan pemasangan QR code donasi di berbagai titik strategis, mulai dari fakultas hingga area publik, agar sivitas akademika, alumni, dan masyarakat bisa berdonasi dengan mudah. “Donasi kecil namun rutin bisa berdampak besar bila dikelola konsisten,” ungkap Prof Ilfi.

Gerakan Wakaf PTKI ini disebut sebagai langkah strategis menuju pembiayaan mandiri pendidikan tinggi Islam. Namun, keberhasilannya bergantung pada edukasi publik, transparansi pengelolaan, serta kepercayaan masyarakat.

“Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, UIN Maliki Malang bisa menjadi teladan bagaimana kampus Islam modern membangun masa depan dengan semangat solidaritas,” tutup Rektor Ilfi.

Melalui peringatan Dies Maulidiyah Ke-64 ini, UIN Maliki Malang menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan nilai keislaman dapat berjalan seiring. Digitalisasi lewat SSO menjadi simbol efisiensi. Sedangkan gerakan wakaf mencerminkan kepedulian sosial. Keduanya menyatu dalam satu tujuan: mewujudkan kampus yang mandiri, inklusif, dan berdaya guna bagi umat. (hsa/hel)