INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar Maliki Festival 2025. Event yang berlangsung hingga 25 Oktober 2025 ini hadir bukan sekadar agenda rutin mahasiswa. Festival ini tercipta sebagai ruang terbuka bagi lahirnya bakat, gagasan segar, serta jejaring kolaborasi.
Mulai dari kegiatan seni, olahraga, hingga forum akademik, seluruh rangkaian menegaskan bahwa mahasiswa UIN Malang mampu menghadirkan kegiatan yang lebih bermakna daripada sekadar ajang hiburan.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof H Triyo Supriyatno MAg menilai langkah mahasiswa tersebut sebagai capaian besar. Ia menyebut Maliki Festival telah berhasil mengubah pandangan umum bahwa festival mahasiswa identik dengan pesta semata. “Yang ditunjukkan mahasiswa UIN Malang adalah perayaan dengan makna akademik. Mereka membuktikan bahwa di balik keriuhan ada semangat perubahan. Karena itu, saya ingin festival ini terus berlanjut setiap tahun, bahkan saya akan menyumbangkan piala bergilir sebagai simbol keberlanjutan,” ujarnya.
Apresiasi serupa juga diberikan oleh Prof Isroqunnajah MAg, ketua LP2M sekaligus mantan wakil rektor IV. Menurut dia, festival ini bukan sekadar sarana mengekspresikan minat, tetapi juga cara strategis kampus mengenalkan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kepada mahasiswa baru.
“Maliki Festival membuka kesempatan mahasiswa mengenal organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Seni, olahraga, dan forum ilmiah dikemas dalam jalur yang lebih terarah. Karena itu, saya memberi apresiasi besar atas kerja keras panitia dan mahasiswa penyelenggara,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Presiden Mahasiswa UIN Malang Muamar Sidiq menegaskan bahwa arah Maliki Festival tidak berhenti pada euforia perlombaan. Ada tujuan kolaborasi yang ingin dikuatkan.
“Kami mendorong UKM, organisasi daerah, hingga forum internasional agar bisa terhubung melalui acara ini. Bahkan kami siapkan forum penulis konten sebagai ruang baru bagi mahasiswa kreatif. Harapannya jelas: memperluas jejaring, memperdalam wawasan, dan menguatkan peran mahasiswa di level global,” katanya.
Lebih jauh, festival ini juga menjadi ruang belajar alternatif bagi seluruh peserta. Melalui Maliki Festival, mahasiswa diberi kesempatan mengeksplorasi potensi diri di luar ruang kuliah. Diskusi lintas fakultas, pertunjukan seni, hingga pertandingan olahraga menjadi “laboratorium sosial” yang membangun kerja sama dan solidaritas.
Dengan wajah baru yang ditawarkannya, Maliki Festival 2025 mempertegas identitas UIN Malang sebagai kampus yang membuka ruang luas bagi mahasiswa untuk berkembang. Festival ini memperkaya kalender akademik sekaligus menumbuhkan budaya kolaborasi berkelanjutan. Bukan hanya perayaan, tetapi ekosistem kreatif yang menyiapkan generasi muda lebih adaptif, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman. (ans/hel)