Bidan senior di Blitar rugi Rp 2 miliar usai 1,5 kg emas dan uang tunai digasak maling siang bolong. Modus tamu misterius dan pengalihan perhatian terungkap.
INDONESIAONLINE – Komplotan pencuri kelas kakap beraksi nekat di siang bolong, menggasak 1,5 kilogram perhiasan emas dan uang tunai Rp20 juta dari rumah seorang bidan senior berinisial B (74) di Kesamben, Kabupaten Blitar. Total kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar. Aksi ini mengguncang warga setempat dan menunjukkan modus operandi pelaku yang semakin berani serta terencana.
Peristiwa dramatis itu terjadi pada Jumat, 12 Agustus 2025. Saat kejadian, Bidan B sedang tidak berada di rumah, ia tengah berkunjung ke Banyuwangi. Di rumah hanya ada suaminya yang sedang sakit dan seorang asisten rumah tangga.
“Emas perhiasan yang saya simpan di dalam lemari dan uang Rp20 juta semua dibawa,” ujar B dengan suara bergetar pada Kamis (18/9/2025), seminggu setelah kejadian yang menguras tabungan puluhan tahunnya itu.
Modus Cerdik: Pengalihan Perhatian dan Sasaran Tepat
Bidan B menuturkan, kawanan maling bergerak sangat terarah, seolah sudah memahami denah dan letak barang berharga di rumahnya. Mereka langsung menuju kamar utama, mencongkel pintu, membobol lemari, dan menyapu bersih perhiasan serta uang tunai.
“Pelaku itu seperti sudah tahu. Mereka langsung mencongkel pintu kamar utama tempat saya menyimpan emas dan uang,” ungkapnya, menunjukkan kecurigaan adanya pengintaian sebelumnya.
Lebih mencengangkan, sang suami Bidan B yang dalam kondisi sakit sempat berpapasan dengan salah satu pelaku. Pelaku berpura-pura menjadi pasien yang hendak berobat. Dalam kondisi lemah, suami korban bahkan sempat diajak berbicara, padahal itu hanyalah bagian dari taktik pengalihan perhatian.
“Suami saya yang mau ke kamar mandi ditemui pelaku lain. Mereka seolah-olah bertanya, padahal cuma untuk mengalihkan perhatian,” cerita B.
Sebelum aksi pencurian, Bidan B juga sempat menaruh curiga pada seorang pria asing yang datang ke rumah berpura-pura menanyakan lingkungan sekitar. Diduga kuat, kehadiran pria tersebut merupakan bagian dari upaya pengalihan perhatian asisten rumah tangga, memberi kesempatan komplotan lain untuk masuk dan mengeksekusi kamar utama.
Tabungan Masa Tua Lenyap Seketika
Emas yang raib merupakan hasil jerih payah Bidan B sejak tahun 1991. Selama puluhan tahun, ia mengumpulkan perhiasan tersebut sebagai tabungan masa tua. Namun, seluruhnya ludes seketika hanya karena ulah komplotan maling lihai tersebut.
“Tabungan saya dari dulu habis seketika,” katanya lirih.
Aksi pencurian ini baru disadari tiga jam setelahnya ketika asisten rumah tangga curiga melihat pintu kamar utama tampak rusak dicongkel. Saat diperiksa, laci lemari sudah porak-poranda dan semua perhiasan serta uang tunai lenyap. Kepanikan pun melanda, dan asisten rumah tangga segera melapor kepada Bidan B yang sedang berada di Banyuwangi.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Kesamben. Pihak kepolisian kini masih memburu para pelaku. Bidan B berharap kasus ini segera terungkap dan para pelaku tertangkap.
“Sebetulnya sudah ditindaklanjuti oleh polisi, tapi saya berharap ini bisa segera diungkap. Emas dan uang itu tabungan masa tua saya,” ucapnya, seraya mengaku masih trauma dengan peristiwa tersebut. Rumah yang selama ini menjadi tempat beristirahat mendadak terasa tidak aman.
Aksi pencurian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat. Kawanan maling kini tidak lagi hanya mengincar rumah kosong di malam hari, melainkan berani masuk siang bolong dengan modus pura-pura bertamu atau menjadi pasien.
Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagi Bidan B, kerugian materiil Rp2 miliar hanyalah satu sisi, karena yang lebih berat adalah hilangnya rasa aman di rumah sendiri.
“Tabungan masa tua saya hilang, tapi saya berharap pelaku segera ditangkap agar tidak ada korban lain,” tutup Bidan B. (ar/dnv).