INDONESIAONLINE – Pemain andalan Timnas Voli Putri Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi kembali menjadi perbincangan hangat. Kali ini terkait dengan masa depan Megawati di dunia voli.
Kontrak Megawati bersama klub Korea Selatan Daejeon JungKwanJang Red Sparks akan segera berakhir pada penghujung musim Liga Voli Korea 2024-2025. Penampilan impresif Megawati selama dua musim terakhir membuatnya memiliki banyak opsi untuk menentukan langkah selanjutnya.
Namun, sebuah unggahan dari sang kakak, Bagus, justru menimbulkan spekulasi baru terkait kelanjutan karier Megawati. Bagus sempat membagikan momen ketika Megawati mendapatkan kenang-kenangan dari YouTube Korea berupa angka 08.
Unggahan itu pun menuai beragam respons dari warganet. Salah satu komentar datang dari akun @MeMyself**** yang menyayangkan jika pevoli asal Jember, Jatim, itu harus meninggalkan voli di tengah puncak kariernya hanya karena menikah.
“Kalau dia nggak di V-League lagi tapi ke liga lain, okelah. Tapi kalau dia nggak main voli lagi karena nikah, menurutku agak disayangkan. Dia sekarang ini lagi di puncak kariernya,” tulis akun tersebut.
Menanggapi komentar itu, Bagus mengaku bahwa dirinya memang meminta Megawati untuk vakum dari voli. “Memang saya yang nyuruh Mega vakum dulu. Rezeki nggak akan ke mana, orang tua tinggal satu, dunia pasti mengejar dengan doa orang tua. Maaf, Mega bukan sensi, soalnya banyak banget yang harus diurusi. Semangat, dukung terus,” ujar Bagus melalui akun TikToknya @Bie.

Terlepas dari pernyataan sang kakak, Megawati sejatinya masih memiliki sejumlah pilihan untuk melanjutkan karier. Setidaknya, ada tiga opsi yang bisa diambilnya setelah kontraknya di Korea Selatan habis.
Pertama, Megawati bisa tetap bermain di Liga Voli Korea dengan status pemain kuota Asia. Kedua, Megawati bisa mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai pemain asing (foreigner), yang berarti harus bersaing dengan pemain dari berbagai negara di luar Asia, seperti Amerika, Eropa, dan Afrika.
Opsi ketiga, Megawati bisa memilih bermain di luar liga Korea Selatan. Beberapa klub dari Jepang, Turki, dan Indonesia disebut-sebut tertarik untuk merekrutnya.
Kim Seong-hoon, CEO Vision International yang merupakan agen domestik Megawati di Korea Selatan, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan pasti terkait masa depan atlet berusia 25 tahun itu. “Kami tetap membuka kemungkinan untuk mengikuti draf pemain asing, mengajukan kuota Asia, dan memperbarui kontrak dengan manajer,” kata Kim kepada Yonhap, dikutip dari Chosun. “Selain itu, Megawati bisa juga maju ke liga luar negeri lainnya,” imbuhnya.
Jika Megawati terpilih sebagai pemain asing umum, ia berpeluang mendapatkan gaji lebih tinggi, yakni sebesar 250 ribu dolar AS atau sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan jika tetap berada dalam kuota pemain Asia, bayaran yang diterimanya berkisar 150 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Meski demikian, Kim menegaskan bahwa Megawati memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Korea Selatan, terutama dengan klubnya, Red Sparks.
“Jika Anda hanya melihat jumlahnya, itu benar. Tetapi kecintaan Mega terhadap kehidupan di Korea dan JungKwanJang sangat besar. Dia sangat dekat dengan tim,” ungkapnya.
Untuk saat ini, fokus Megawati masih tertuju pada pertandingan babak playoff bersama Red Sparks. “Mega saat ini hanya fokus pada babak playoff bersama JungKwanJang. Setelah musim berakhir, ia akan memutuskan apakah akan mengikuti draf pemain asing umum, draf kuota Asia, atau mencoba liga luar negeri,” pungkas Kim. (bn/hel)