INDONESIAONLINE – Ratusan warga Malang, gabungan dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan serta elemen masyarakat lainnya berkumpul di Stadion Gajayana, Kota Malang, Minggu (1/10/2023).
Warga rencananya akan konvoi menuju stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, lokasi tragedi yang menghilangkan 135 jiwa.
Ratusan warga Malang itu terus menyuarakan keadilan atas tragedi kanjuruhan yang masih jauh dari kata keadilan. Mereka merawat ingatan sekaligus melawan lupa.
Devi Athok, salah satu keluarga korban tragedi kanjuruhan menyebut, aksi hari ini tepat 1 tahunnya Tragedi Kanjuruhan. Satu tahun yang menurutnya keadilan belum didapatkan keluarga korban.
“Ini sebagai bentuk perlawanan. Terus berjuang untuk mencari keadilan. Erick Tohir (Ketum PSSI) bilang korban sudah dikasih uang, tapi kan tidak semua soal uang. Ini kan soal hukum. Kita inginnya keadilan seadil-adilnya,” ucap Devi Atok.
Devi Athok juga menyampaikan, penerapan Pasal 359 dan 360 tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, belum tepat untuk digunakan dalam pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
Proses hukum yang telah berjalan dan berbuah putusan bagi 6 tersangka dinilai masih belum menyeluruh. Ia menilai masih ada sejumlah oknum pelaku yang seharusnya turut diproses secara hukum.
“Karena laporan model A itu belum menyentuh seluruh terduga oknum pelaku. Seperti pelaku penembak gas air mata, pihak PSSI juga belum tersentuh. Itu sangat melukai keluarga korban dan juga korban selamat dengan luka permanen yang dialami,” pungkas Devi Atok.
Dari lokasi terpantau, ratusan warga bersiap melakukan konvoi ke stadion Kanjuruhan sekitar pukul 13.30 WIB. Berbagai spanduk dan poster atas Tragedi Kanjuruhan juga terlihat di mana-mana. Lantunan kalimat tahlil juga bergema sepanjang jalan. Di Stadion Kanjuruhan rencananya massa akan melakukan doa bersama.
